KILAS24.COM- Kita tentu sudah sering mendengar istilah deflasi maupun inflasi. Ketika bicara mengenai pertumbuhan perekonomian suatu daerah, wilayah, ataupun negara maka tak jarang kita menggunakan istilah deflasi maupun inflasi.
Bahkan kalau kita mengikuti isu-isu statistik, angka deflasi ini dapat dilakukan perbandingan untuk mengetahui seberapa tumbuh atau melambatnya perekonomian pada suatu waktu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli yang yang nilainya turun.
Baca Juga: Pemprov DKI Bebaskan Pajak PBB-P2 untuk NJOP Sampai Rp2 Miliar
Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah. Deflasi terjadi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.
Beberapa penyebab terjadinya deflasi antara lain;
- Penurunan jumlah uang beredar di masyarakat karena cenderung menyimpan uangnya di bank.
- Berkurangnya permintaan barang sementara produksi akan barang terus meningkat atau tidak bisa dikurangi dan masyarakat tidak lagi mengkonsumsi barang tersebut karena bosan atau membatasi pembelian.
- Perlambatan kegiatan ekonomi sehingga banyak pekerja yang terdampak karena berkurangnya penghasilan sehingga jumlah uang beredar di masyarakat pun menjadi berkurang.
Contoh kondisi deflasi di Indonesia adalah ketika memasuki bulan puasa, dimana mayoritas masyarakat membatasi pengeluarannya karena menyesuaikan pola konsumsinya selama ramadhan. Pengeluran masyrakat untuk kelompok makanan dan minuman merupakan menyumbang besar terjadinya deflasi.
Baca Juga: Kebijakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB P2) Tahun 2024 Bagi Warga Jakarta
Lalu apa itu inflasi? Inflasi merupakan kebalikan dari deflasi. Inflasi terjadi karena beredarnya sejumlah uang yang terjadi dalam suatu masyarakat. Dalam KKBI, pengertian inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Dengan kata lain, inflasi adalah menurunnya nilai mata uang karena beberapa faktor. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
Contoh kondisi inflasi di Indonesia adalah kenaikan harga BBM yang mengakibatkan biaya produksi naik dan berdampak pada kenaikan barang dan jasa yang dihasilkan. Kenaikan harga beberapa komoditas seperti telur, cabai, dan daging ayam juga berkontribusi terhadap terjadinya inflasi di Indonesia.
Sumber: Kemenkeu.go.id