KILAS24.COM- Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup populer di Indonesia. Salah satu saham yang paling banyak diminati adalah saham blue chip.
Saham diperjualbelikan melalui bursa saham atau pasar modal. Masyarakat bisa meraih keuntungan dan mampu memperkuat kondisi finansialnya.
Tentu bagi pemula yang tertarik atau baru mencoba instrumen investasi ini, akan menemukan berbagai istilah baru dalam dunia pasar modal. Dua diantaranya ialah saham LQ45, dan saham blue chip.
Saham blue chip merupakan saham lapis dari perusahaan besar yang labanya sudah stabil. Istilah Blue Chip awalnya berasal dari permainan poker.
Baca Juga: Tanggal Berapa KJP Plus Agustus 2024 Cair? Pastikan Anda Termasuk Penerimanya di kjp.jakarta.go.id
Baca Juga: Wisata Religi di Rangkasbitung Banten, Gua Maria Bukit Kanada
Dalam permainan poker, keping koin (chip) berwarna biru memiliki nilai tertinggi dibandingkan warna merah dan putih.
Dilansir dari cimbniaga.co.id Istilah Blue Chip dipakai dan dikenal secara luas di dunia saham setelah diperkenalkan oleh Oliver Gingold. Gingold melihat tren bahwa saham-saham seharga USD 200-USD 250 menarik minat investor.
Setelah itu, Gingold kembali ke kantor kemudian berkata kepada temannya untuk menuliskan blue chip stocks atau saham-saham kepingan biru.
Dari situlah, istilah blue chip hingga saat ini terkenal dan digunakan oleh mereka yang terjun ke dunia saham. Sejak saat itu, penggunaan terminologi Blue Chip digunakan untuk saham-saham unggulan di dunia pasar modal.
Baca Juga: KLJ Tahap 3 2024 Cair Bagi 54.165 Lansia, Ini Jadwal Pencairannya
Menurut New York Stock Exchange, blue chip dapat didefinisikan sebagai saham dari perusahaan yang memiliki reputasi nasional, baik dari sisi kualitas, kemampuan serta kehandalan untuk beroperasi yang menguntungkan dalam berbagai situasi ekonomi dengan keadaan baik maupun buruk.
Dengan kata lain, saham blue chip juga biasa diartikan sebagai saham papan atas yang bergerak di bidang industri, umumnya pada perusahaan besar.
Selain memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan ramai diperdagangkan, saham blue chip punya kriteria lainnya, yaitu saham yang menjadi market leader (pemimpin pasar) di sektornya.
Baca Juga: Info Cuaca Jakarta Hari Ini: Cerah Berawan
Oleh karena itu, perusahaan yang masuk ke dalam kategori saham blue chip harus memiliki etos kerja yang baik, fundamental yang baik, serta dikelola oleh orang-orang profesional dan dikerjakan oleh banyak orang.
Ciri Perusahaan Kategori Saham Blue Chip
Sebagai saham blue chip, perusahaan yang masuk ke dalam kelompok saham blue chip harus memiliki beberapa kriteria atau kategori agar bisa disebut sebagai saham blue chip.
Salah satunya adalah memiliki kapitalisasi besar. Nilai kapitalisasi suatu perusahaan mampu mencapai nilai triliunan rupiah. Besarnya kapitalisasi pasar ini mampu membuat investor sulit dalam memanipulasi harga.
Selain itu, saham Blue Chip juga memiliki likuiditas yang bagus. Biasanya likuiditas ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki publik atau beredar di bursa. Makin banyak kepemilikan saham publik, maka makin likuid pula saham tersebut. Saham yang masuk ke dalam kategori Blue Chip biasanya juga telah sudah cukup lama lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan jangka waktu minimal lima tahun.
Baca Juga: Waspada! Pengiriman Jasa Online Kini Menjadi Agen Narkoba
Saham Blue Chip: Nilai Kapitalisasi Besar
Ciri pertama dari saham blue chip adalah kapitalisasi yang besar, adapun istilah kapitalisasi berarti harga perusahaan jika ingin dibeli secara utuh. Untuk saham blue chip, memiliki kapitalisasi besar di atas Rp40 triliun.
Untuk penggolongannya sendiri, biasanya ketika kapitalisasi sudah mencapai di atas Rp10 triliun ke atas maka sudah dikatakan besar. Sementara untuk kapitalisasi antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun, maka saham itu akan dikategorikan sebagai saham lapis dua. Kemudian, untuk harga di bawah Rp500 miliar, makan akan dimasukkan ke dalam saham lapis tiga.
Saham Blue Chip: Pemimpin di Sektor Industrinya
Untuk ciri-ciri lain saham blue chip adalah perusahaan dengan saham ini merupakan pemimpin di sektor industrinya. Produknya bisa saja sudah terkenal di nasional maupun internasional, sehingga sudah pasti telah beroperasi selama puluhan tahun.
Baca Juga: Dana KAJ Juli 2024 Cair pada Agustus 2024, Dapatkan Bantuan Senilai Rp1,8 Juta
Saham Blue Chip: Dividen yang Konsisten
Ciri-ciri berikutnya dari saham blue chip adalah perusahaan yang memiliki dividen konsisten. Dividen sendiri adalah laba yang dihasilkan perusahaan tersebut, kemudian diberikan kepada pemegang saham dalam kurun waktu 10 tahun secara konsisten.
Tiap tahunnya perusahaan tersebut memberikan laba sebagai bentuk apresiasi atas dukungan pemegang saham tersebut. Hal inilah yang membuat saham perusahaan tersebut layak dikategorikan sebagai saham blue chip.
Saham Blue Chip: Kinerja Perusahaan Sudah Solid
Ciri saham blue chip yang selanjutnya adalah memiliki trek kinerja perusahaan yang solid. Misalnya saja seperti laba yang dihasilkan konsisten, memiliki produk berkualitas dan dicintai masyarakat, track record perusahaan terus tumbuh tiap tahunnya.
Dengan kata lain, perusahaan dengan saham blue chip termasuk ke dalam kategori perusahaan yang tidak mudah goyah dan bangkrut meskipun keadaan ekonomi sedang mengalami krisis sekalipun.
Baca Juga: Dana KAJ Juli 2024 Cair pada Agustus 2024, Dapatkan Bantuan Senilai Rp1,8 Juta
Saham Blue Chip: Ramai Diperdagangkan
Banyak investor, baik itu perorangan maupun lembaga yang memiliki dan memperdagangkan saham blue chip ini. Saham yang masuk ke dalam kategori blue chip juga selalu masuk daftar teraktif di bursa serta masuk indeks LQ45.
Adapun, LQ45 ini adalah indeks yang berisikan saham-saham likuid ataupun saham-saham yang ramai diperdagangkan, dan rata-rata saham blue chip ada di dalam indeks tersebut.
Contoh Saham Blue Chip di Luar Negeri
Seiring dengan bergantinya tahun, maka investor juga akan mulai merencanakan target investasinya yang baru. Untuk beberapa investor konservatif, saham blue-chip (saham yang memiliki kinerja paling bagus dan konsisten) tentu saja jadi pilihan utama.
Pada tahun 2020 lalu, beberapa perusahaan luar negeri yang dianggap sebagai saham blue chip terbaik di antaranya adalah Facebook yang memiliki valuasi pasar mencapai USD 553,6 miliar. Meskipun tahun lalu menerima beberapa kritik, perusahaan dengan nama saham FB ini masih menjadi salah satu perusahaan yang paling aman untuk berinvestasi.
Ada pula McDonald’s Corp yang disebut sebagai salah perusahaan dengan saham blue chip terbaik tahun lalu. Dengan ritual pembagian dividen selama lebih dari 42 tahun, tak heran jika McDonald’s Corp selalu masuk sebagai saham Blue Chip teraman setiap tahunnya. Tak hanya teraman, perusahaan dengan nama saham MCD ini memberikan dividen mencapai 2,6 persen tiap tahunnya.
Setelah Anda memahami pengertian saham blue chip, tentu Anda akan lebih paham tentang risiko-risiko yang hadir saat melakukan investasi saham. Dalam meminimalisasi risiko pada saat melakukan investasi, mungkin Anda bisa mulai mencari tahu tentang investasi obligasi ritel yang dirilis oleh pemerintah. Obligasi memang tidak memiliki popularitas yang tinggi seperti saham sebagai salah satu produk investasi yang tersedia saat ini, namun obligasi bisa jadi pintu masuk Anda dalam mulai berinvestasi yang dapat menambah penghasilan Anda semasa masih produktif bekerja.
Secara umum diketahui bahwa obligasi merupakan salah satu produk investasi yang tersedia dan dapat ditemukan di pasar modal. Obligasi merupakan surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pihak terkait, biasanya datang dari pemerintah atau korporasi, namun bisa juga diterbitkan oleh perseorangan. Di dalam surat utang atau obligasi yang diterbitkan, Anda akan menemukan pernyataan yang mencantumkan regulasi bahwa setiap pembelian obligasi yang dilakukan memiliki tingkat pengembalian yang sudah ditentukan.
Tingkat pengembalian dari hasil pembelian obligasi ini nantinya akan memberi keuntungan bagi pemiliknya dalam jangka waktu tertentu. Obligasi sebagai produk investasi ini juga bisa diaplikasikan untuk jenis investasi jangka panjang atau jangka pendek, karena biasanya memiliki waktu jatuh tempo mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun.