JAKARTA, KILAS24.COM– Harga Honda Brio Satya, Toyota Calya dan Agya, Daihatsu Sigra dan Ayla bakal naik setelah pemerintah merilis Permenperin 36/2021 ini mengatur ketentuan pajak kendaraan LCEV (Low Carbon Emission Vehicle).
Selain KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau alias mobil LCGC), Pemenperin ini juga mengatur tarif PPnBM mobil hybrid, mobil plug-in hybrid, mobil listrik berbasis baterai, Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), hingga Flexy Engine.
Sebagai gambaran, tarif PPnBM 3 persen untuk mobil LGCC ini sebenarnya sudah ditetapkan pada Oktober 2021 lalu. Sebelumnya, LCGC termasuk dalam kendaraan yang tidak dikenakan PPnBM karena merupakan program kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga: Vaksinasi Booster Dimulai, Simak Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi di PeduliLindungi
Namun, ketika ada kebijakan insentif PPnBM dalam rangka pandemi Covid-19, mobil LGCC pun ikut mendapat insentif hingga pajak 3 persen itu tidak dipungut. Kini pajak 3 persen itu kembali diterapkan.
Dalam aturan ini, hanya mobil listrik yang benar-benar lolos dari beban PPnBM. Sedangkan mobil LGCC, hybrid, akan tetap kena. Dilansir Belasting, kebijakan pajak yang memahalkan mobil hybrid dan LGCC ini sebenarnya dalam rangka mempromosikan mobil listrik.
Selama ini, mobil hybrid banyak dipromosikan sebagai “sasaran antara” dari mobil berbasis BBM. Namun, pemerintah cenderung menolak kebijakan itu. Pemerintah ingin industri mobil langsung bertransformasi dari mobil berbasis BBM ke mobil listrik, tidak perlu transit dulu ke mobil hybrid.
Selain itu, banyak kecurigaan bahwa mobil hybrid sebenarnya lebih akal-akalan produsen agar tetap bisa berlama-lama memproduksi mobil berbasis BBM.
Simak Juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi Booster atau Vaksin Dosis Ketiga Gratis
Kecenderungan pemerintah untuk langsung melompat ke mobil listrik ini sempat disampaikan Luhut pada September 2020 lalu, dalam webinar Ikatan Alumni ITB Sumtra Utara (7/9/2020).
“Kita buat supaya pajak mobil listrik lebih rendah dari hybrid.”
“Mengapa mesti ke hybrid kalau bisa langsung ke baterai? Saya tanya ke Prof Satrio, bagaimana Prof? Prof. Satrio bilang, ‘Ngapain habiskan waktu pergi lagi ke hybrid, nanti investasi lagi, kita bisa langsung potong jalan [ke mobil listrik]. Nah, itu yang sekarang kita lakukan,” kata Luhut.