JAKARTA, KILAS24.COM– Doktor Stefanus Sio terpilih menjadi Rektor Universitas Timor (Unimor), Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Alumnus Seminari Lalian ini mengalahkan dua kandidat lain dengan suara mutlak.
Dalam pemilihan yang digelar 14 orang senat Universitas Timor, Jumat (5/6), Dr. Stefanus Sio meraih 11 suara. Ia menyisihkan dua calon lain, Prof. Sirilius Bere (tiga suara), dan Dr. Berndete Barek (nihil suara).
Doktor bidang peternakan lulusan Universitas Udayana Denpasar, Bali, ini pernah berniat menjadi pastor. Ia kemudian menempuh pendidikan di Seminari Lalian Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Setamat dari seminari, ia memutuskan melanjutkan ke Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Berdasarkan hasil pemilihan senat kemarin, selangkah lagi Doktor Stefanus Sio akan menahkodai kampus yang terletak di daerah perbatasan RI dengan Negara Timor Leste.
Dihubungi melalui ponselnya dari Jakarta, jebolan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana Kupang ini mengatakan, pemilihan yang digelar senat itu baru tahap pertama.
Ia memperjelas, pemilihan berikut atau tahap kedua, akan dilaksanakan setelah mendapat jadwal dari pihak Kementerian Pendidikan Tinggi (Kemendikti) Pada pemilihan tahap dua itu akan melibatkan pihak kementerian lantaran mereka (Kemendikti) memiliki hak suara sebesar 35 persen dalam pemilihan rektor.
“Rencananya dalam waktu dekat senat akan melaporkan hasil pemilihan tahap pertama ke Kemendikti. Nanti pihak Kemendikti yang menentukan jadwal pemilihan berikutnya” kata Doktor Stefanus, Sabtu (6/6).
Ia berharap kemenangannya ditingkat senat bisa menjadi pertimbangan dan modal kemenangan pada saat pemilihan tahap berikutnya.
Menurut ia, jika suara Kemendikti dipecah dalam artian dibagikan kepada tiga calon yang ada, maka dipastikan tidak akan mengubah hasil suara yang telah ia peroleh di tingkat senat.
Doktor yang pernah bercinta-cita menjadi gembala (misionaris) ini, mengatakan jika terpilih ia akan fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengembanan SDM.
“Saya fokus pada pengembangan kampus dan mengurus mahasiswa yang jumlahnya sekitar limaratus orang untuk diwisuda,” tandasnya.
Reporter : Yosef Naiobe