MALANG, KILAS24.COM– Balai Latihan Kerja (BLK) Wonojati, di Singosari Malang, disarankan untuk bersinergi dengan perusahaan atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), di Jawa Timur.
“Saran saya adalah bersinergi, dengan cara ini, banyak yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan Corporate Sosial Responbility (CSR), perusahan,”tutur Sri Untari, Jumat (12/6).
BLK Wonojati ini, kata dia fokus pada tanaman agrobis, dan pengolahan tanaman pangan. Namun masih ada kendala yang dikeluhkan BLK yakni persoalan anggaran untuk pelatihan.
“Karena seluruh anggaran saat ini dikonsentrasikan untuk recovery Covid 19. Anggaran sebesar Rp. 2,6 Trilyun, semuanya terkonsentrasi di penanganan Covid 19,” papar Sri Untari.
Karena itu ia menyarankan BLK bekerjasama dengan BUMD, agar bisa menyelesaikan persoalan pelatihan di BLK.
“Solusinya adalah, memanfaatkan CSR perusahaan, sehingga program-program yang sudah dirancang, bisa tetap berjalan, sesuai dengan protokol kesehatan”tuturnya.
Anggota DPRD Jawa Timur ini menegaskan pelatihan bisa dilakukan namun meminimalìsir adanya kontak fisik, meski BLK sudah memiliki Mobil Trining Unit (MTU) untuk trining onthe spot, dan para peserta tidak harus datang ke BLK.
Ia meminta BLK Wonojati menyusun progam yang taktis dan bisa diimplememtasikan di Malang Raya, lantaran banyak SMK yang belum mempunyai laboraturium yang memadai.
“Saya kira jalinan kerjasama dengan SMK juga perlu dilakukan, karena ini akan menjadi sinergi, yang bisa saling menguntungkan, kedua belah pihak,”urainya.
Yosef Naiobe