JAKARTA, KILAS24.COM – Cerita di balik dua istri BM Diah, Suami Siti Latifah Herawati Diah, ikon yang viral pada google doodle hari ini. kisah ini disampaikan Dasman Djamaluddin saat menghadiri acara Reuni Merdeka Grup, Sangaji 11 Jakarta Pusat, 2016 silam.
Cerita di balik dua istri BM Diah, Suami Siti Latifah Herawati Diah ini adalah ringkasan cerita yang pernah ditulis Dasman Djamaluddin yang merupakan seorang Jurnalis, Penulis Biografi dan Sejarawan.
BACA JUGA: Google Doodle Hari Ini, Persembahan Kepada Siti Latifah Herawati Diah, Jurnalis Wanita Indonesia
Cerita tersebut dikisahkan sedemikian menarik oleh Jurnalis senior, Dasman Djamaluddin dengan sebuah judul kecil, Harmoko dan Herawati.
Dasman tengah berada di Situ Gintung, Ciputat, di hari Minggu, 24 April 2016. Sekitar pukul 10 pagi dan udara sangat cerah ketika beliau melangkahkan kaki menuju ke tempat wisata tersebut.
Dasman kemudian bertemu dengan mantan Wartawan Harian Merdeka, koran perjuangan yang lahir 1 Oktober 1945, Jl. Sangaji 11 Jakpus, Agus Salim Suhana. Mereka pun terlibat dalam percakapan.
Agus Salim Suhana pernah bekerja sama dengan Burhanudin Muhamad alias BM Diah di surat kabar harian Merdeka sebelum dipecat oleh BM Diah.
BACA JUGA: Tampil Sebagai Google Doodle Hari Ini, Siapa Herawati Diah?
Kepada Dasman, Agus Salim mengakui bahwa apa yang tertulis di Wikipedia mengenai tokoh Pers Indonesia, BM Diah yang memiliki dua istri adalah hal benar.
“Apa yang ditulis wikipedia itu benar,” ungkap Agus Salim kepada Dasman.
Ketika menulis biografi BM Diah berjudul: Butir-Butir Padi B.M. Diah (Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman), Jakarta Pustaka Merdeka 1992, Dasman berkisah bahwa tulisan berisi konflik dengan istri pertama BM Diah, Herawati, ditulis langsung oleh BM Diah.
Menjelang buku terbit, Dasman Djamaluddin dipanggil BM Diah ke ruangannya. BM Diah berujar kepadanya,
BACA JUGA: Punya Dua Istri, Ini Profil BM Diah, Suami Siti Latifah Herawati Diah
“Semalam saya tidak bisa tidur. Saya menulis ini (kisah konflik dengan Herawati). Anda sebagai penulisnya, boleh Anda edit dan boleh juga tidak dimasukkan ke dalam buku. Suruh Eveline (Sekretaris pribadi B.M.Diah) mengetik.”
Bahkan ketika menulis biografi BM Diah tersebut, istri kedua BM Diah, Julia Diah diperkenalkan kepada Dasman.
Kenang Herawati Diah
Setelah BM Diah menikah dengan Herawati, istri pertama BM Diah ini selalu mendampingi suaminya di Grup Merdeka. Tanggal 3 April 2016, usia Herawati Diah sat itu sudah mencapai 99 tahun.
Dasman sempat menyaksikan saat-saat kedatangan Herawati Diah di Gedung Perpustakaan MPR-RI, Kamis, 31 Maret 2016.
Detik perdetik kursi roda Ibu Herawati didorong ke tempat acara peringatan 99 tahun beliau. Usia sepertinya tidak menjadi alasan Herawati tidak hadir dalam acara reuni Grup Merdeka Sangaji 11 waktu itu.
BACA JUGA: Chelsea vs Brentford, The Blues Dipermak 1-4 Oleh Tim Tamu
“Bahkan senyuman di bibir seorang ibu atau guru bagi kami terus tersungging di kerumunan tamu-tamu undangan, sudah tentu di antara jajaran anak didik beliau di Grup Merdeka, Sangaji 11,” kisah Dasman.
Menurut Dasman, daya ingat Herawati masih kuat, ia tidak pernah lupa. Kemudian, atas ide kawan-kawan terekamlah kenangan tersebut di dalam sebuah bentuk buku berjudul: “99 Tahun Herawati Diah, Pejuang Pers Indonesia.”
Waktu itu, Pesan Herawati Diah kepada wartawan agar berbahasa santun dibacakan anak kandungnya Nurman Diah di acara tersebut.
Sebenarnya ini bukanlah hal asing buat diri Herawati, karena ia telah memulainya dari dirinya sendiri. Pun jika sedang marah, tidak nampak kalimat-kalimat yang dikeluarkannya bernada keras.
BACA JUGA: MU Ditahan Leicester, Zona Liga Champions Semakin Jauh
Dasman kemudian mengenang senyuman Herawati ketika sebuah mobil memasuki Situ Gintung, Ciputat, Minggu, 24 April 2016.
“Kami bersama-sama membantu mengangkat dan mendorong kursi roda beliau. Kembali senyum tersebut tersungging di bibirnya yang ditujukan kepada kami, ketika usianya sudah 99 tahun. Terimakasih Ibu,” Ungkap Dasman.
Herawati Diah meninggal dunia, 30 September 2016, di usia 99 tahun. Sedangkan, suaminya B.M. Diah meninggal dunia lebih dulu, yaitu pada 10 Juni 1996.
BACA JUGA: MP3 Juice 2022, Download Musik Ramadhan Viral Terbaru Gratis, Cepat dan Mudah
“Sewaktu B.M. Diah meninggal dunia, saya tidak hadir di rumah Herawati. Saya hanya menulis sebuah catatan yang dimuat Harian Merdeka pada 11 Juni 1996,”
“Selamat Jalan Bapak BM Diah,” tutup Dasman.