JAKARTA, KILAS24.COM — Masyarakat diminta untuk mewaspadai peningkatan curah hujan yang terjadi pada November 2021 hingga Februari 2022.
Peningkatan curah hujan itu bakal disertai fenomena La Nina sehingga curah hujan meningkat yang berpotensi memicu bencana lainnya.
Melalui akun resminya, @dinsosdkijakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta mengatakan BMKG telah mengumumkan bahwa kondisi musim hujan di bulan November 2021 sampai Februari 2022.
Musim hujan akan disertai fenomena La Nina sehingga curah hujan menjadi meningkat dan bisa memicu Hidrometeorologi.
“Mari waspada, saling membantu dan mengingatkan orang sekitar untuk siap siaga menghadapi La Nina,” tulis Dinsos yang dikutip Kilas24.com, Sabtu (13/11/2021).
Baca Juga: Vaksinasi Anak Dimulai Tahun 2022, Ini Persiapan Kemenkes
Simak Juga: Jakarta Langit Biru, Transjakarta Pakai Bus Listrik
Pada infografisnya, Dinsos DKI menjelaskan beberapa potensi bencana yang terjadi antara lain banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, dan siklon tropis atau puting beliung.
Daerah yang perlu mewaspadai fenomena peningkatan curah hujan ialah Jawa, Bali, NTT, NTB, Sumatra bagian selatan, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
Adapun, La Nina ialah fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin dan mengalami curah hujan yang lebih tinggi. Hal ini terjadi ketika suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah suhu normal.
Umumnya akan berdampak curah hujan tinggi dan berisiko meningkatnya peluang bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir bandang, pohon tumbang dan lainnya.
Fenomena La Nina membuat proses penghangatan perairan Indonesia mendorong pembentukan awan yang berlebihan sehingga meningkatkan curah hujan yang cukup signifikan.
Simak Juga: Upah Minumum 2022: Diumumkan Tanggal 21 November, Ini Bocorannya, Jakarta Tertinggi, Jateng Terendah
Baca Juga: KJP Plus 2023: Siswa Dengan 3 Kategori Ini Dipastikan Tidak Dapat KJP Plus Cair Mei