KILAS24.COM- Stroke pada remaja usia belasan tahun juga anak-anak di bawah 10 tahun memang terjadi meskipun jarang, dan ada beberapa faktor pemicu utama yang dapat meningkatkan risiko stroke pada kelompok usia ini.
Stroke pada anak-anak dikenal sebagai stroke pediatrik dan dapat dibagi menjadi dua kategori utama: stroke iskemik (yang disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke otak) dan stroke hemoragik (yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak).
Berikut adalah beberapa faktor penyebab dan kondisi terkait stroke pada usia remaja (belasan tahun) dan anak-anak;
Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Dana KLJ, KAJ dan KPDJ Tahap 3 2024 Ditransfer ke Rekening Penerima
Baca Juga: Info Terbaru Pencairan Bansos KLJ Juli 2024, Pastikan Anda Termasuk Penerimanya
Kelainan Jantung Bawaan. Beberapa remaja mungkin memiliki kelainan jantung bawaan yang tidak terdiagnosis, seperti foramen ovale patent (PFO), yang bisa meningkatkan risiko emboli dan menyebabkan stroke iskemik.
Gangguan Pembekuan Darah. Kondisi yang mempengaruhi pembekuan darah, seperti trombofilia atau defisiensi protein C dan S, dapat meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah otak.
Trauma Kepala. Cedera kepala yang serius akibat kecelakaan, olahraga, atau kekerasan fisik bisa menyebabkan perdarahan di otak atau pembentukan bekuan darah yang memicu stroke.
Baca Juga: KLJ Juli 2024 Cair Tanggal Ini, Ini Kuota dan Besaran Dana yang Akan Diterima Lansia
Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 133, Ungguli Malaysia, Argentina Masih Nomor Satu
Infeksi dan Penyakit Sistemik. Infeksi seperti meningitis atau infeksi sistemik lainnya bisa menyebabkan peradangan yang mempengaruhi pembuluh darah di otak, meningkatkan risiko stroke.
Penggunaan Obat dan Substansi. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil kontrasepsi oral, atau penyalahgunaan narkoba, seperti kokain dan amfetamin, bisa meningkatkan risiko stroke pada remaja.
Faktor Genetik. Riwayat keluarga dengan penyakit stroke atau kondisi genetik tertentu bisa meningkatkan risiko stroke pada remaja.
Baca Juga: Jadwal dan Syarat Pendaftaran KIP Kuliah 2024
Baca Juga: Jadwal Pencairan Bansos KLJ Juli 2024, Cek Status Penerimanya di siladu.jakarta.go.id
Gaya Hidup dan Faktor Risiko. Faktor-faktor gaya hidup seperti merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko stroke pada remaja, meskipun faktor-faktor ini lebih umum dikaitkan dengan stroke pada orang dewasa.
Kelainan Darah. Gangguan pembekuan darah atau kondisi yang meningkatkan kecenderungan darah untuk membeku (trombofilia) juga dapat menyebabkan stroke pada anak-anak.
Penanganan stroke pada anak-anak memerlukan pendekatan yang cepat dan tepat, mirip dengan penanganan pada orang dewasa, tetapi dengan perhatian khusus pada kebutuhan dan kondisi unik anak-anak. Diagnosis dini dan intervensi medis yang cepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Sumber: eNBe Indonesia