
JAKARTA, KILAS 24.COM – Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), melakukan fit and proper test terhadap bakal calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup) di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh Cikini Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Kegiatan yang berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB, hingga malam ini, merupakan tahap akhir sebelum partai besutan mendiang Gus Dur ini menerbitkan SK rekomendasi. Sedikitnya terdapat sembilan pasang dari Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) seharusnya diikuti tiga pasangan bakal calon, namun hingga acara fit and proper test ditutup hanya dua pasangan calon masing-masing, Yosef Falentinus Kebo- Agustinus Meol, David Djuandi – Eusabius Binsasi. Salah satu bakal calon atas nama Frangky Saunoah dinyatakan gugur lantaran tidak hadir dalam acara tersebut.
Wakil ketua, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW PKB) NTT, Drs Antonius Timo mengatakan, para bakal calon yang diusulkan ke Jakarta, terdiri dari Drs David Djuandi berpasangan Drs Eusabius Binsasi, Yosef Falentinus Kebo, SIP, MA dengan Agustinus Meol,SH serta Frangky Saunoah, SE.
Mereka ini lanjut Anton Timo, telah megikuti pemaparan visi misi dihadapan Desk Pilkada di Kabupaten TTU, awal Pebruari 2020. Pada saat pemaparan visi misi, hanya satu bakal calon yakni Yosef Falentinus Kebo, yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi. Perwira TNI -AD yang pensiun dini ini, hadir di acara itu dengan Agustinus Meol, sebagai bacawabup.
“Pasangan yang lain hadir tanpa disertai bacawabup. Padahal ini keputusan DPP PKB,” kata Anton.
Mantan anggota DPRD NTT ini mengaku, DPC PKB TTU masih memberikan toleransi bagi pasangan lain, untuk segera menetapkan nama bakal calon wakil bupati sebelum mengikuti tahapan akhir berupa fit and proper test di Jakarta.
Hingga batas akhir yang ditentukan, Drs David Djuandi akhirnya sukses menggandeng Drs Eusabius Binsasi, sementara, Frangky Saunoah tidak ada informasi. Ketua DPC PDI Perjuangan ini kemungkinan kesulitan mendapatkan bacawabup untuk memenuhi persyaratan yang diminta DPP PKB.
Pantauan di Markas DPP PKB, tim Desk Pilkada wilayah NTT dari DPP PKB, masih memberikan kelonggaran kepada peserta dari TTU. Hal ini lantaran berkas dokumen para calon terlambat, juga masih menunggu kehadiran Franky Saunoah.
Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi penyebab kegagalan anggota DPRD TTU ini untuk ikut fit and proper test. Informasi yang beredar, Frangky Saunoah gagal meyakinkan Amandus Nahas sebagai bacawabup. Opini yang berkembang, Amandus Nahas disebut sebut bakal berpasangan dengan Frangky Saunoah.
Selain Amandus Nahas, figur lain, David Djuandi juga sempat disebut sebagai pendamping Frangky Saunoah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan TTU, era bupati Gabriel Manek, ini menolak tawaran Frangky Saunoah.
“Awalnya dia (Frangky Saunoah, red) ajak saya tapi saya tolak, ujarnya.
Sekedar diketahui, pada pemilu legislatif 2019, PDI Perjuangan berhasil meraih dua kursi di DPRD. Posisi ini memaksa PDI Perjuangan, untuk berjuang mendapatkan tambahan empat kursi lagi atau lebih melalui koalisi partai politik agar memuluskan langkah Frangky Saunoah sebagai bacaup pada pilkada serentak 23 September 2020.
Reporter : Yosef Naiobe