JAKARTA,KILAS24.COM– Hingga saat ini Partai Golkar belum menetapkan pasangan calon bupati (bacabup) dan bakal calon wakil bupati (bacawabup). Partai berlambang pohon beringin ini sementara masih melakukan survei terhadap figur-figur yang bakal diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sesepuh Partai Golkar NTT, Drs Gabriel Manek, MSi mengatakan, sebagai pemenang kedua pada pemilu legislatif 2019, partainya tidak akan merelakan kadernya untuk maju sebagai
bacawabup.
“Memang saat ini di TTU sedang hangat membicarakan Frangky Saunoah dengan Amandus Nahas. Namun seperti yang saya katakan, Golkar menetapkan kader-kadernya sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah berdasarkan hasil survei,” ujar Gabriel Manek, Senin (17/2).
Informasi yang berkembang menyebutkan, Amandus Nahas bakal bersanding dengan Frangky Saunoah, sebagai bacawabup. Foto kedua figur ini pun sudah beredar luas di masyarakat.
Menurut Gabriel Manek, khusus TTU sudah ada keterangan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar dan didukung Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD – I) Golkar NTT. Intinya, Golkar tidak akan merelakan kadernya hanya untuk maju sebagai calon wakil bupati.
“Sudah ditegaskan oleh DPP partai Golkar dan didukung ketua DPD – I Golkar NTT, bahwa khusus untuk TTU calon bupatinya harus dari Partai Golkar. Sebagai pemenang kedua pada pemilu legislatif 2019, tidak pantas jika ada kadernya merelakan diri hanya untuk calon wakil kepala daerah,” tandasnya.
Dalam pemilu legislatif lalu, Golkar berhasil merebut empat kursi di DPRD setempat. Dengan komposisi seperti ini, Golkar berada di urutan kedua setelah Partai NasDem, sukses meraih delapan kursi di DPRD TTU. Sementara PDI Perjuangan hanya memperoleh dua kursi atau kalah dengan Hanura, PKB dan Gerindra yang masing-masing memiliki tiga kursi.
Gabriel Manek yang juga merupakan mantan bupati TTU ini, menyatakan menghormati Amandus Nahas untuk mencalonkan diri. Sebagai kader, lanjut GM sapaan akrabnya, Amandus Nahas memiliki hak politik untuk mencalonkan diri.
Reporter : Yosef Naiobe