JAKARTA, KILAS24.COM — Pencairan sejumlah bantuan sosial (Bansos) memasuki tahap akhir pada Oktober 2021. Terdapat 3 alasan bansos tidak cair mulai dari DTKS hingga tantangan geografis di lapangan.
Dalam beberapa kesempatan kunjungan kerja ke daerah, Menteri Sosial Tri Rismaharini memaparkan sejumlah kendala bansos tidak cair di daerah.
Mensos bahkan sempat marah-marah karena bansos tidak cair, padahal sangat dibutuhkan masyarakat. Kilas24.com merangkum 3 alasan bansos tidak cair atau belum cair kepada penerima manfaat.
Alasan bansos tidak cair itu mulai dari masalah administratif DTKS hingga tantangan pencairan bansos di lapangan.
Ketika kunjungan kerja di Takalar, Sulawesi Selatan, 7 Oktober 2021, Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta agar bansos yang belum cair pada Juli dan September segera dicairkan pada Oktober. Bansos cair itu bahkan diminta dalam bentuk tunai.
“Minta (Perbankan) bansos yang mestinya cair Juli dan September, itu kami minta seluruhnya cash (tunai). Karena sudah tidak ada lagi waktu, itu harus salur bulan Oktober ini,” katanya Menteri Sosial Tri Rismaharini.
1. Tantangan Pemadanan Data DTKS dengan NIK
Alasan paling utama bansos tidak cair adalah tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pasalnya, DTKS menjadi rujukan utama penyaluran bansos di Tanah Air baik yang disalurkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
BACA JUGA: Tidak Dapat Bansos? Daftar Online Pakai Aplikasi Kemensos Ini
SIMAK JUGA: Pencairan BSU Kemanker Oktober, Simak Realisasi BSU, Syarat dan Tanda Penerima BLT Subsidi Gaji
“Data yang tidak padan dengan NIK di Dukcapil, tidak bisa diberikan bantuan. Data yang belum padan ini harus dikeluarkan. Sebabnya bisa karena pindah segmen, meninggal dunia, data ganda, atau mungkin sudah tidak lagi termasuk kategori miskin,” kata Mensos dalam jumpa pers di Kementerian Sosial (27/09).