JAKARTA, Kilas24.com — Memiliki kondisi keuangan yang sehat menjadi idaman banyak orang. Meraih kebebasan finansial lahir dari sebuah usaha keras atau seni mengelolah keuangan.
Untuk mengelolah keuangan, pertama-tama perlu dipahami kondisi keuangan anda saat ini. Benarkah keuangan Anda dan keluarga sehat? Untuk mendeteksi kesehatan keuangan tersebut ada baiknya menyimak 4 tanda keuangan yang sehat.
Dilansir dari Kelola Bersama Aset Negara, sedikitnya terdapat 4 tanda kesehatan keuangan. Kilas24.com merangkum untuk Anda dengan penjelasan yang lebih mudah dipahami.
1. Pemasukan lebih besar daripada pengeluaran
Peribahasa lama mengatakan ‘jangan lebih besar pasak daripada tiang.’ Pepatah ini seperti tidak lekang oleh waktu. Secara sederhana berarti, seberapa besar pendapatan Anda, jika pengeluaran lebih besar, maka pendapatan itu tidak pernah cukup.
Pendapatan atau pemasukan itu tidak semata-mata dari gaji. Usaha sampingan juga dapat dikategorikan sebagai pendapatan. Untuk itu mengendalikan pengeluaran sangat penting sehingga tidak lebih besar dari pengeluaran. Berutang harus dikalkulasi dengan baik sehingga tidak terbebani untuk jangka panjang.
2. Kartu Kredit bukan untuk pengeluaran konsumtif
Bagi yang memiliki kartu kredit, harus dipahami bahwa fasilitas itu bukan pendapatan. Dari kacamata positif Kartu kredit membantu membagi risiko atau beban berkat fasilitas cicilan yang diberikan perbankan.
Namun, menggunakan kartu kredit juga harus bijak. Idealnya kartu kredit tidak digunakan untuk pengeluaran konsumtif. Jika terpaksa, penggunaan kartu kredit harus dilakukan untuk membantu agar pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.
Baca Juga: Inilah Tips Terhindar dari Investasi Bodong
3. Sudah memiliki dana darurat
Memiliki dana darurat berarti memiliki dana yang likuid alias siap dicairkan dalam waktu yang cepat. Dana darurat itu biasanya digunakan untuk kebutuhan yang susah diprediksi seperti kematian keluarga yang memaksa Anda untuk mudik atau lainnya.
Untuk memiliki dana darurat beberapa produk keuangan sejatinya bisa dimanfaatkan. Dana darurat ini bisa berupa tabungan di perbankan atau lembaga keuangan lain seperti koperasi atau portofolio investasi.
Saat ini terdapat banyak sekali produk keuangan yang memungkinkan Anda mengatur dana darurat dengan mudah. Asuransi misalnya termasuk dalam produk yang mungkin dapat dipertimbangkan untuk proteksi pada sisi kesehatan misalnya.
Pertanyaan yang sering muncul ialah, berapa besar alokasi dana darurat? Sejumlah penasihat keuangan menyebutkan sekitar 20 persen dari total pendapatan. Namun, angka itu tergantung pada kebutuhan masing-masing.
4. Punya aset investasi
Memiliki aset investasi bertujuan agar dalam jangka panjang aset itu bisa lebih meringankan beban keuangan. Investasi yang paling umum dapat dikategorikan dalam dua produk yakni pada sektor keuangan dan riil.
Investasi pada sektor keuangan bisa menggunakan beragam produk yang ada di pasaran mulai dari reksadana, saham, emas hingga yang lagi trend seperti crypto. Pada setiap investasi keuangan, umumnya selalu disesuaikan dengan karakter Anda.
Pada sektor riil, aset investasi itu bisa berupa tanah, bangunan, atau lainnya. Idealnya, aset yang diinvestasikan dapat memberikan pendapatan pasif yang kendati jumlahnya tidak besar tetapi konsisten. Ibarat pepatah, sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit.
Tulis komentar Anda, terkait pengelolaan keuangan sehingga redaksi Kilas24.com bisa menyediakan lebih banyak tulisan terkait pengelolaan keuangan untuk Anda.