JAKARTA, KILAS24.COM — Seiring dengan finalisasi pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, PLN juga merampungkan pembangunan Gas Insulated Switchgear (GIS) Lombok Peaker berkapasitas 60 mega voltampere (MVA) yang berlokasi di Tanjung Karang, Kota Mataram.
Hadirnya GIS ini akan meningkatkan keandalan tegangan pada sistem kelistrikan Lombok. Listrik yang andal itu untuk mendukung KEK Mandalika termasuk untuk World Superbike 2021 dan MotoGP 2022.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Josua Simanungkalit mengatakan tidak hanya untuk MotoGP Mandalika, kualitas kelistrikan yang handal juga dapat mendorong pertumbuhan investasi.
“Kualitas kelistrikan yang lebih andal juga dapat mendorong tumbuhnya investasi bisnis dan industri sehingga akan memacu pertumbuhan ekonomi di tengah situasi pandemi Covid-19,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: PLN Cari Mitra Usaha Bangun Charging Station Mobil Listrik
Simak Juga: PLN Perpanjang Diskon Listrik Hingga Desember 2021, Ini Caranya
Dengan keindahan alam yang mempesona, Pulau Lombok sendiri saat ini sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
KEK ini diprediksi akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pembangunan yang dilakukan di kawasan tersebut. Dalam waktu dekat, Pulau Lombok juga akan menggelar balap motor kelas dunia seperti World Superbike 2021 dan MotoGP 2022.
Saat ini PLN tengah melakukan persiapan pemberian tegangan (energize) pada GIS Lombok Peaker. Sebelumnya akan dilakukan sejumlah tes yang harus dilalui sebelum pemberian tegangan, antara lain, kelayakan jaringan, uji fungsi, uji proteksi, dan sebagainya.
“Tim sedang dalam proses uji proteksi untuk keamanan sistem setelah melalui proses pemeriksaan akhir jaringan. Setelah semuanya dilalui, baru kami lanjut dengan pemberian tegangan,” ujar Josua.
Simak Juga: Keren, Sirkuit Mandalika Sipa Gelar World Superbike (WSBK) November 2021
Baca Juga: Tersisa Rp1,7 Triliun, Peserta BSU BPJS Ketenagakerjaan Ditambah?
Dari sisi ketersediaan daya, saat ini Pulau Lombok memiliki daya mampu listrik sebesar 376 Megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 270 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 106 MW.
Ada sejumlah tantangan yang harus diselesaikan oleh PLN dalam proyek ini. Terlebih, mereka bekerja di masa pandemi Covid-19. Pengerjaan proyek pada kondisi pandemi Covid-19 harus memastikan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disertai protokol kesehatan untuk menjamin keamanan dan keselamatan para pekerja.