JAKARTA, KILAS24.COM — Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengingatkan peserta Kartu Prakerja gelombang 22 untuk segera membeli pelatihan.
Hari terakhir pembelian pelatihan prakerja ialah pada 30 November 2021, sementara batas akhir penyelesaian pelatihan pertama ialah 4 Desember 2021.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan khusus untuk Gelombang 22 Kartu Prakerja atau gelombang terakhir yang dibuka pada tahun ini, hari terakhir untuk membeli pelatihan jatuh pada 30 November 2021.
“Kami mengingatkan Sobat Prakerja, khususnya peserta Gelombang 22, bahwa batas pembelian pelatihan Kartu Prakerja untuk menghabiskan saldo pelatihan ada pada 30 November 2021 dan batas penyelesaian pelatihan pertama Kartu Prakerja pada 4 Desember 2021,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (29/11/2021).
Baca Juga: Jadwal Daftar Kartu Prakerja Gelombang 23, Simak 4 Faktor Penentu Lolos Prakerja
Denni menjelaskan hingga akhir November jumlah penerima Kartu Prakerja yang dicabut sebanyak 86.878 orang dari 11 gelombang Prakerja 2021.
Jumlah itu turun 81 persen dibandingkan dengan pencabutan peserta pada 11 gelombang tahun 2020 yang mencapai 478.619 orang.
Merujuk pada pasal 20 ayat 2 dan 3 pada Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No 11/2020, penerima Kartu Prakerja wajib memilih pelatihan pertama tidak lebih dari 30 hari sejak mendapatkan pemberitahuan penetapan sebagai Penerima Kartu Prakerja dari Manajemen Pelaksana.
Ketika penerima Kartu Prakerja tidak melakukan pemilihan Pelatihan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penerima Kartu Prakerja dicabut kepesertaannya.
“Kami bersyukur, pada tahun ini jumlah kepesertaan penerima Kartu Prakerja yang dicabut karena tak kunjung mengikuti pelatihan pertama turun drastis, hingga 81 persen,” katanya.
Denni Purbasari menekankan, Kartu Prakerja memang berbeda dengan program pemerintah lain di masa pandemi, termasuk pada bantuan-bantuan sosial lainnya.
Selain 100 persen digital, prakerja bertujuan untuk meningkatkan keterampilan angkatan kerja Indonesia ini punya karakteristik khusus yakni sifatnya ‘cash plus’.
“Beda dengan program perlindungan sosial yang lain, Program Kartu Prakerja ini memberi cash plus, di mana insentif uang diperoleh setelah pelatihan. Jadi ada aspek pengembangan human capitalnya,” terangnya.
Baca Juga: Jumlah Penerima KJP Tahap 2: Sekitar 43 Ribu Siswa Tidak Lagi Terima KJP Plus
Simak Juga: Ada Aturan Baru, Buruh Kategori Ini, Jangan Harap Terima BSU Kemnaker Tahap 5
Saat ini Program Kartu Prakerja menawarkan 571 pelatihan yang disediakan oleh 181 lembaga pelatihan yang memenuhi syarat melalui 7 platform digital.
Dari 22 gelombang pendaftaran yang dibuka sejak 11 April 2020, telah ditetapkan sebanyak 11,4 juta orang penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota se-Indonesia.