JAKARTA, Kilas24.com — Prestasi membanggakan ditorehkan Kopassus dengan memecahkan rekor MURI dan dunia untuk mematahkan 69 titik sasaran dengan mata tertutup. Pemecahan rekor MURI itu menjadi hadiah jelang hari jadi ke-69 Kopassus.
Pemecahan rekor MURI itu menggunakan metode keilmuan Merpati Putih. Adalah Praka Arif yang melakukan aksi mematahkan 69 titik sasaran dengan mata tertutup. Aksi itu diawali dengan dengan 69 Anggota Kopassus memasuki lapangan membentuk formasi segi delapan.
Pelatih Utama Merpati Putih Amran Panut menceritakan proses pemecahan Rekor MURI. Para Prajurit Kopassus melakukan formasi gerakan Beladiri Merpati Putih secara kolosal. Dilanjutkan mematahkan Besi Pompa Dragon R3 dengan Paha, Plat dengan Tulang kering dan Beton dengan Kepala dilakukan secara Kolosal.
Baca Juga: Mulai Dubuka, Inilah 11 Alur Pendaftaran & Seleksi Sekolah Kedinasan 2021
Prajurit Kopassus Praka Arif Rahmadi, anggota Merpati Putih tingkat Khusus 1, kemudian siap melaksanakan tugas. Danjen Kopassus kemudian menutup mata Praka Arif didampingi oleh Pewaris MP, Ketua Umum MP, Waketum MP serta tim dari MURI.
Pengecekan kemudian dilakukan secara detail oleh tim MURI bahwa mata Praka Arif sudah benar-benar tertutup rapat oleh plester dan penutup mata pekat. Pemecahan rekor mematahkan 69 titik sasaran dengan mata tertutup dimulai.
“Ketegangan muncul di wajah kami semua yang menyaksikan karena nama besar Kopassus dan Merpati Putih sebagai taruhannya,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (8/4/2021).
Satu per satu sasaran kemudian berhasil dideteksi dan dipatahkan. “ Tuntas tugas ini diselesaikan dengan baik oleh Praka Arif. Dan tercapailah rekor Muri bahkan Dunia karena belum ada satupun yang mampu melakukan hal tersebut di Indonesia bahkan Dunia,” tambahnya.
Baca Juga: Sering Mendapatkan SMS Penawaran Pinjaman Online? Begini Cara Mengatasinya
Spontan, Danjen Kopassus Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Mohammad Hasan beserta jajarannya dan para undangan berdiri memberikan applause sebagai puji syukur kami atas keberhasilan Praka Arif melaksanakan tugasnya.
“Satu yang terlintas ketika kami memberikan tepuk tangan adalah wajah 2 Guru Besar Merpati Putih, orang tua kami, Mas Poeng dan Mas Budi . Papi Pakde. Ini karyamu yang luar biasa untuk Indonesia. Kalian pasti tersenyum bangga di surga,” kata salah satu anggota Kopassus.