Share Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Ade Ardiansyah,SHJAKARTA, KILAS24.COM- Salah satu ormas di DKI Jakarta yang cukup dikenal adalah Forum Betawi Rempug atau yang selama ini disebut FBR. Awal kehadiran ormas ini muncul dari kesadaran anggota untuk jaga kampung.Dalam perbincangan dengan Ketua Gardu 0362 Front Betawi Rempug Palmerah, Ade Ardiyansah, SH mengisahkan kegiatan FBR lebih banyak bergerak di bidang sosial. Ade yang menjabat komandan untuk cabang Palmerah, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta pusat sejak 2010 ini menyebut salah satu kegiatan sosial yang pernah dilakukan antara lain donor darah. Kegiatan ini tentu bukan satu – satunya kegiatan ormas yang keanggotaannya lebih banyak dihuni warga asli atau putra daerah. Harap maklum Jakarta yang awal pendudukan penjajahan Belanda disebut Batavia, ini penduduk asli orang Betawi. Mungkin layar belakang ini yang menumbuhkan kesadaran mendorong lahirnya ormas FBR. Menurut bang Ade, mereka ingin ikut berperan secara nyata dalam membangun daerah khususnya di DKI.“Awalnya memang kita ingin ormas ini fokus ke bidang sosial. Kadang kita memberikan bantuan sosial kepada anak- anak yatim,” ucapnya belum lama ini.Sisi sosial lain, di bulan puasa seperti saat ini, ia menghimbau anggota FBR khususnya di Kelurahan Gelora, agar mengikuti aturan pemerintah. Alumni FH Universitas Bung Karno ini meminta anggotanya untuk buka puasa di rumah, dan sholat juga di rumah.Permintaan bungsu dari lima bersaudara ini keluarkan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah di tengah pandemi covid 19. Ade menjelaskan kebiasaan di setiap bulan puasa, selalu ada bukber anggota. Tentang tempat dan waktu disesuaikan dengan agenda FBR pusat. “Ya kadang bukber di pusat atau wilayah. Itu kalau situasi normal seperti tahun- tahun sebelumnya Tapi sekarang tidak boleh,” tandasnya.Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan menerapkan Penjagaan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini sebagai upaya memisahkan mata rantai penyebaran virus yang ditemukan di Wuhan Cina.Menyikapi kebijakan tersebut FBR ikut berperan aktif. Misalnya ikut menjaga lingkungan. Untuk kegiatan ini anggota FBR membangun posko kesehatan. Bagi pelintas wajib cek kesehatan dan cuci tangan. Aksi nyata ini menjadi bagian dari menjaga kampung Terlihat di posko yang dibangun tak jauh dari markas FBR selalu dijaga anggota FBR.Ade Ardiansyah, saat wisuda dari FH Univ. Bung KarnoPenjagaan ini menurut bang Ade akan berlangsung selama bulan puasa. Ia juga menghimbau “pasukannya” untuk tetap menjaga lingkungannya selama bulan puasa.“Kite tetap konsisten untuk menjage kampung kite,”tuturnya.Ya warga Betawi, adalah penduduk asli Jakarta. Jaga kampung versi FBR adalah keamanan dan ketertiban masyarakat dari gangguan kriminalitas sosial lainnya.Reporter : Yosef Naiobe Anda dapat membaca artikel lainnya di Google News