JAKARTA, KILAS24.COM – Kualitas kebijakan yang diterbitkan pemerintah, tidak lepas dari peran penting para analis kebijakan. Masukan, rekomendasi, serta opsi berkualitas dari para analis dibutuhkan oleh para pembuat kebijakan.
Peranan penting para analis kebijakan itu, disampaikan Ketua Dewan Pakar Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia, Eko Prasojo, saat Seminar Nasional dan Pengukuhan Pengurus Pusat AAKI di Kantor Kementerian PANRB, Rabu (4/3).
“Peran analis kebijakan sangat penting untuk memberikan masukan, feedback, atau opsi-opsi kebijakan yang berkualitas kepada para pembuat kebijakan,” ujarnya.
Baca Juga: Inilah Tanda dan Alur Dana PIP 2023 Cair ke Rekening Siswa Penerima PIP, Siswa SMA Dapat Rp1 Juta
Ia mengingatkan, meskipun kualitas regulasi dan kebijakan suatu negara sudah baik, hal yang paling sulit untuk dibenahi adalah transformasi budaya. Sikap dan mental Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia harus dibenahi sehingga tidak memiliki pemikiran untuk mempersulit masyarakat.
“Kualitas regulasinya sudah bagus, kualitas policy – nya sudah bagus, kalau mental modelnya tidak terbentuk, yang ada adalah bagaimana mempersulit orang. Ini yang harus kita perbaiki,” kata Eko yang juga menjabat Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (TIRBN) ini.
Masih diungkapkan Eko, upaya membangun profesionalisme para analis kebijakan untuk meningkatkan kualitas kebijakan, berkaitan dengan penyederhanaan struktur organisasi eselon 3 dan 4. Upaya ini diakui tidak mudah karena analis kebijakan membutuhkan standar kompetensi yang tidak ringan seperti kemampuan menulis, kemampuan berpikir analitik, perencanaan, cost benefit analysis, dan lain sebagainya.
Eko juga memberikan catatan mengenai regulatory reform atau reformasi kebijakan yang kini tengah dilakukan pemerintah, contohnya omnibus law. Kecenderungan pemangkasan regulasi ini berujung pada liberalisasi yang hanya bisa hidup di dalam dua ekosistem yaitu strong institutions dan high trust society.
“Oleh karena itu, Indonesia perlu mewujudkan dua ekosistem tersebut terlebih dahulu untuk memperkuat fondasi reformasi kebijakan,” imbuhnya.
Baca Juga: Klik Prakerja.go.id, Begini Cara Daftar Gelombang 55 Kartu Prakerja, Dapat Insentif Rp4,2 Juta
Senada dengan EKo, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto juga menjelaskan peran para analis kebijakan yang tergabung dalam AAKI usai mengukuhkan Pengurus Pusat AAKI. Adi menekankan fokus utama pengurus periode kedua ini yakni memberikan kontribusi dalam perbaikan kualitas kebijakan.
“Kedepan kita harus bisa berani keluar menunjukkan bukti nyata, karya, prestasi, dan dedikasi sebagai sumbangsih pemikiran dari para analis kebijakan Indonesia untuk berkontribusi dalam perbaikan kualitas analisis kebijakan Indonesia,” ujarnya.
Reporter : Dedy Mulyadi