JAKARTA, KILAS24.COM — Pemerintah menyebutkan 75,5 persen dana untuk bantuan sosial (bansos) sudah cair atau setara dengan Rp140,50 triliun per 19 November 2021.
Dana pencairan bansos itu masuk dalam klaster perlindungan sosial (Perlinsos) program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Beberapa bansos yang masuk dalam perlinsos antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, BLT Desa, dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa realisasi Program PEN hingga 19 November 2021 mencapai Rp495,77 triliun atau 66,6 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Jumlah realisasi atau pencairan dana PEN itu meningkat Rp85,79 triliun jika dibandingkan dengan realisasi kuartal III tahun 2021 yang senilai Rp409,98 triliun.
Baca Juga: Pencairan Bansos, Risma Sebut Sudah November, Sudah Tidak Ada Waktu Lagi
Simak Juga: Catat, 5 Bansos Cair Desember: BLT Desa, Kartu Sembako, Diskon Listrik, Kartu Prakerja, dan BSU
Dia menjelaskan pencairan dana program pemulihan ekonomi nasional itu meliputi:
- Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp135,53 triliun (63,0 persen)
- Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp140,50 triliun (75,5 persen)
- Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp75,44 triliun (64,0 persen)
- Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp81,83 triliun (50,4 persen)
- Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp62,47 triliun (99,4 persen)
Airlangga menjelaskan realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp135,53 triliun yang utama adalah untuk:
Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 68,7 persen atau Rp3,09 triliun,
Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp14,94 triliun atau 78,9 persen, dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 47,1 persen atau Rp27,2 triliun.
Dia menjelaskan untuk realisasi bansos yang termasuk dalam klaster perlinsos tercatat telah menyentuh Rp140,50 triliun. Dana bansos klaster perlinsos ini digunakan untuk:
- Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 97,8 persen atau Rp27,69 triliun dari pagu Rp28,31 triliun,
- Kartu Sembako sebesar 66,7 persen atau Rp33,30 triliun dari pagu Rp49,89 triliun,
- BLT Desa sebesar 66,5 persen atau Rp19,15 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan
- Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 76,1 persen atau Rp6,70 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Airlangga melanjutkan untuk Program Kartu Prakerja hingga 22 November 2021, telah diberikan kepada 5.932.867 penerima untuk Batch 12-22, dan 5.787.224 atau setara dengan 97 persen penerima telah menyelesaikan pelatihan.
“Sebanyak 5.689.417 juta atau 95 persen penerima telah mendapatkan insentif. Total insentif disalurkan selama 2021 sebesar Rp11,7 triliun,” katanya.
Baca Juga: UPM 2022 Ditetapkan, Ini Sanksi Bagi Perusahaan yang Bayar di bawah Upah Minimum