JAKARTA, KILAS24.COM — Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta semua pihak terkait untuk mempercepat salur bantuan sosial (bansos) di seluruh daerah. Penyaluran Bansos diharapkan selesai pada 15 Februari 2022.
Bansos Kemensos itu ialah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)atau Kartu Sembako Reguler, BPNT atau Kartu Sembako PPKM dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Untuk mencapai target tersebut, penyaluran akan dilakukan secara simultan melalui komunitas seperti kantor kecamatan, kantor desa, dan tempat lain yang memungkinkan dan memadai untuk mengumpulkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dengan cara tersebut, diharapkan bansos bisa salur lebih cepat dan menjangkau KPM di lokasi terdekat dari tempat tinggal mereka.
Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka 2022 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftar
Anggota Komisi VIII DPR RI Wastam mengatakan semua pihak perlu untuk bekerja keras untuk menyalurkan bansos.
Dia mengingatkan bahwa ada kesamaan tujuan di antara instansi terkait seperti pemerintah pusat, wakil rakyat, pemerintah daerah, bank penyalur dan juga pendamping.
“Kita sama-sama bekerja untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Saya minta semua pihak bank mempercepat salur bansos,” katanya seperti dilansir laman Kemensos, Sabtu (5/2/2022).
Wastam menegaskan hal itu ketika ikut bersama Kemensos di Kabupaten Cilacap. Hadir bersamanya, Sekretaris Jenderal Kemensos Harry Hikmat.
Kehadiran anggota Fraksi Partai Demokrat itu bersama Sekjen merupakan kesempatan kedua setelah kemarin melakukan kegiatan serupa di Kabupaten Banyumas.
Simak Juga: Pemerintah Siap Cairkan Rp154,76 triliun untuk Bansos 2022, Ini Rinciannya
Sama seperti di Banyumas, di Cilacap keduanya juga datang untuk mendorong percepatan pencairan bansos.
Dalam pembahasan dengan pemerintah daerah, bank penyalur dan pendamping sosial, ditargetkan tanggal 15 Februari salur bansos dapat dituntaskan di Cilacap.
“Saya minta salur bansos sudah bisa dituntaskan pada 15 Februari. Nanti akan melibatkan komunitas. Saya minta pemerintah daerah Pak Camat, Pak kepala desa dan Pak lurah, bisa membantu proses tersebut,” katanya.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cilacap Arida Puji Hastuti dan Camat Kroya A. Saepruddin.
Pencairan bansos yang dilakukan hari ini adalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako Reguler, BPNT/Kartu Sembako. PPKM dan Program Keluarga Harapan (PKH). Di Kabupaten Cilacap, cukup banyak KPM yang belum melakukan transaksi.
Dari data dinas sosial, tercatat sebanyak 221.257 KPM terdaftar sebagai peserta BPNT/Program Sembako. Dari jumlah tersebut, 193.793 KPM sukses top-up, dan yang belum transaksi sekitar 10.864 KPM.
Baca Juga: Pangan Bersubsidi Mulai Dinikmati Warga Rusun, Ini Harga Sembako Murah KJP
Wastam juga mengapresiasi kebijakan Mensos Risma yang sangat berpihak kepada masyarakat kurang mampu. Salah satunya adalah program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Program RTLH ini bagus sekali karena menyiapkan tempat tinggal yang layak untuk warga tidak mampu,” katanya.
Sekjen Harry Hikmat menekankan pentingnya peran pendamping sosial sebagai garda depan dalam membantu memastikan program untuk masyarakat prasejahtera berjalan dengan baik. Dalam kaitannya dengan percepatan salur bansos, Harry meminta pendamping pro aktif.
“Untuk KPM yang sakit, lanjut usia, atau disabilitas, salurkan bantuan ke rumahnya. Kalau KPM meninggal dunia, segera proses untuk pergantian pengurus, misal ke ahli waris. Kalau memang ahli waris dalam status miskin. Jemput bola agar permasalahannya segera bisa teratasi,” kata Sekjen.