JAKARTA, Kilas24.com — Pemerintah mendorong masyarakat untuk mengirimkan uang bagi keluarga di desa lantaran tidak dapat mudik pada tahun ini.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengimbau warga desa yang saat ini berada di tanah rantau untuk kembali menunda mudik. Uang yang telah dipersiapkan untuk mudik 2021 diberikan saja kepada keluarga di desa.
Gus Menteri, sapaan akrabnya, mengatakan uang yang ditransfer oleh perantau kepada keluarganya di desa akan membantu meningkatkan perputaran ekonomi dalam suasana hari raya Idul Fitri di tengah pandemi ini.
“Saya imbau tolong jangan mudik. Kirimkan saja duitnya lewat pos, wesel, atau bank ke keluarga di desa. Yang penting semuanya sehat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Resmi, Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021
Abdul mengajak warga desa untuk mengisi kegiatan di Bulan Ramadan dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Dia berharap, Covid-19 yang masih dialami di Bulan Ramadan ini, tidak menjadi penghalang bagi produktifitas ekonomi dan produktifitas sosial masyarakat di desa.
“Ayo seluruh warga desa untuk bersama-sama mengimbau kepada keluarga yang di rantau, agar jangan pulang dulu. Saling mengikhlaskan, mendoakan biar yang di desa tenang, yang dirantau juga tenang,” ujarnya.
Abdul melanjutkan kebijakan larangan mudik menjadi upaya yang harus dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Meski demikian, lanjutnya, upaya-upaya pemerintah tetap dijalankan agar perputaran ekonomi di hari raya dapat tetap berjalan.
“Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus melakukan pengecekan terkait dana desa yang sudah tersalur dan yang sudah termanfaatkan supaya ekonomi menggeliat. Supaya Ramadan ini, bisa dinikmati oleh siapapun dia, termasuk yang kekurangan akibat Covid-19,” ujarnya.
Baca Juga: Berlaku 1 April 2021, Ini Rincian Aturan Baru Perjalanan Dalam Negeri