SEMARANG, Kilas24.com — Polda Jateng memperketat penjagaan perbatasan sekalipun itu jalan kecil atau yang sering disebut jalur tikus. Selain perbatasan, Polda Jateng juga menjaga jalur laut.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Rudy Syafirudin mengatakan jajaran Polda Jateng telah berkoordinasi dengan pihak Polres dan Polsek dalam pengawasan jalan tikus. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pemudik yang nekat melintasi wilayah perbatasan.
“Jalan tikus paling banyak di perbatasan Karanganyar, Cilacap, Brebes, Blora. Jalan tikus yang paling banyak kita perkuat semua. Untuk jalan tikus sudah disampaikan ke polsek, polres untuk betul-betul antisipasi jangan sampai kita kuat di jalur utama tapi jebol di jalan tikus,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Pemudik, Ada Tes GeNose di Terminal Bus Rambutan
Penyekatan di jalur tikus, kata Rudy, juga dilakukan agar tidak ada gelombang massa mudik lewat sana. Dia tidak menyebut jumlah jalur tikus yang sudah teridentifikasi, namun pihaknya menyerahkan kepada Polsek-polsek yang memiliki jalur tikus agar bisa menangani.
Dia mengatakan di Jateng ada 14 titik pos penyekatan di perbatasan antar Provinsi dan juga 132 pos pengamanan dalam Operasi Ketupat Candi tahun ini.
14 titik ini sudah dimulai sejak 22 April tapi mulai masif per hari ini jadi seluruh travel gelap akan dikandangkan, apabila ditemukan kendaraan yang membawa orang dengan kapasitas banyak tapi tidak dilengkapi dengan prokes.
Baca Juga: Benarkah Bus Berstiker Bisa Angkut Pemudik?
Dia juga melakukan koordinasi untuk mengantisipasi orang-orang yang menghindari jalur darat kemudian menggunakan perahu atau kapal kecil. Rudy menjelaskan pelabuhan memang ditutup dalam masa larangan mudik, namun antisipasi tetap dilakukan.
“Banyak sekarang yang berpikiran bagaimana kalau menyewa perahu. Kita sekarang sedang membuat pola bagaimana mengamankan itu pelabuhan (liar), kita perketat jangan sampai mereka pakai perahu kecil datang 100 orang,” katanya.