KILAS24.COM- Sebagaimana tradisi kebanyakan masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun, ziarah kubur jelang Ramadan sudah seperti momen wajib yang tidak boleh terlewatkan.
Tidak jarang, kita bila telah berhadapan dengan makam orang yang kita ziarahi, kita bingung hendak membaca apa. Berikut doa ziarah kubur sesuai tuntunan Imam an-Nawawi (w 676 H) dalam kitabnya al-Adzkar:
Pertama, sesuai dengan tuntunan Nabi SAW. kita dianjurkan mengucap salam terlebih dahulu ketika memasuki kompleks pemakaman.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Keppres, Tentukan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَدًا مُؤَجَّلُونَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ…
(Assalaamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa ataakum ma tuu’adun godaan mu’ajjaluun, wa inna insya-Allahu bikum laahiqun…)
“Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni (kuburan) dari kaum mukminin. Apa yang dijanjikan Allah kepada kalian niscaya akan kalian dapati esok (pada hari kiamat), dan kami Insya Allah akan menyusul kalian…” (HR Muslim no 1618)
Kemudian, kata Imam an-Nawawi peziarah dianjurkan memperbanyak bacaan Alquran, dzikir, dan mendoakan ahli kubur.
ويُستحب للزائر الإِكثار من قراءة القرآن والذكر، والدعاء لأهل تلك المقبرة وسائر الموتى والمسلمين أجمعين
“Para peziarah dianjurkan memperbanyak bacaan Alquran, dzikir, dan doa untuk para ahli kubur, semua orang yang telah meninggal dunia, dan umat Islam secara keseluruhan.” (Abu Zakariya an-Nawawi, al-Adzkar, hal. 168)
Baca Juga: Ini Rincian Bansos Pemprov DKI Jakarta untuk Bulan Januari 2024, Informasi Penting untuk Masyarakat
Anjuran Imam an-Nawawi di atas sebenarnya telah lazim dipraktekkan masyarakat kita.
Biasanya ketika ziarah kubur masyarakat melantunkan surat al-Fatihah, al-Baqarah ayat 1-5, 163, ayat kursi, al-Baqarah ayat 284 sampai 286.
Kemudian dilanjut dengan surat al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas. Bahkan beberapa di antaranya membaca surat Yasin. Lalu memperbanyak dzikir seperti membaca istighfar dan tahlil.
Dilanjutkan dengan doa untuk orang meninggal seperti halnya mendoakan jenazah ketika menshalatinya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
(Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafìhii wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan hhairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar)
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim no 963)
Demikian doa ziarah kubur beserta tuntunannya. Semoga bermanfaat.
Sumber: Website Majelis Ulama Indonesia-MUI