LABUAN BAJO, Kilas24.com — Pasokan BBM untuk Labuan Bajo dan sekitarnya bakal lebih baik setelah pemerintah memulai pembangunan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM). TBBM
Terminal Multipurpose Wae Kelambu memiliki kapasitas 1500 kl dengan luas lahan kurang lebih mencapai 6000 m2.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan TBBM merupakan sinergi ketiga kalinya yang dilakukan antara Pertamina dan Pelindo.
Pembangunan TBBM sejalan dengan program pemerintah yang menjadikan Labuan Bajo sebagai daerah wisata premium sekaligus memenuhi kebutuhan BBM, khususnya di Manggarai dan Manggarai Barat, NTT.
Adapun varian produk yang disalurkan yakni avtur, gas oil (bio solar/dexlite/dex) dan gasoline (premium/pertalite/pertamax) dengan area distribusi Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Manggarai. Sedangkan untuk proyeksi volume penyaluran diperkirakan mencapai 29.000 – 43.000 kl per tahun.
Pembangunan Terminal Multipurpose di Wae Kelambu dilakukan pemerintah untuk memisahkan kegiatan logistik/barang. Sebelumnya kegiatan angkutan BBM bercampur dengan angkutan penumpang.
Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini nantinya berfungsi sebagai terminal khusus logistik/barang, yang melayani lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo, dan curah cair.
Pelabuhan eksisting Labuan Bajo dikhususkan untuk terminal penumpang, yang melayani kapal-kapal penumpang dan wisata sebagai pendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo.
Terminal Multipurpose Wae Kelambu dapat berjarak sekitar 19 menit dari Bandara Komodo dan 30 menit dari Pelabuhan Labuan Bajo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengatakan dimulainya pembangunan TBBM Labuan Bajo menjadi salah satu pijakan upaya pemerintah bersama para pemangku kepentingan terkait untuk memulihkan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada Kementerian BUMN, PT. Pertamina, PT. Pelindo III, serta Pemda NTT yang telah mendukung terwujudnya pembangunan TBBM Terminal Multipurpose Wae Kelambu,” katanya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan TBBM yang ditargetkan selesai pada 2023. TBBM ini merupakan usaha untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dan mendukung Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas.
“Dengan kapasitas 1500 kl, ini akan meningkatkan stok BBM di Labuan Bajo dari 6 hari menjadi 17 hari. Selain itu diharapkan akan mendekatkan rantai distribusi BBM,” katanya.
Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyambut baik dibangunnya TBBM di Terminal Multipurpose Wae Kelambu. Adanya TBBM ini akan memperlancar pasokan BBM bagi masyarakat di Labuan Bajo dan sekitarnya.
“Pelabuhan ini sangat luar biasa dengan telah memenuhi standar internasional, terima kasih kepada pak Menhub, Menteri BUMN, dan Menteri ESDM. Ini kolaborasi yang luar biasa. Jarak yang ditempuh untuk BBM juga menjadi lebih dekat, “ imbuhnya.