KILAS24.COM- Sebanyak 40.210 atau 10,52 persen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan di DKI Jakarta sudah menerapkan sistem pembayaran QRIS.
Data jumlah pelaku UMKM yang sudah memiliki dan menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS tersebut tercatat sampai dengan 16 Juli 2024 di Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur).
Pemprov DKI Jakarta lewat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) saat ini memang tengah menggenjot transaksi pembayaran dari usaha sektor tersebut dengan menggunakan QRIS.
Menurut Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, transaksi dengan sistem pembayara QRIS secara umum bakal mampu mengefisienkan kegiatan usaha sektor itu termasuk memperluas pemasaran dan meningkatkan daya saing.
Baca Juga: Ini Tanggal Pencairan KJP Plus 2024 Tahap 1 Gelombang 3
Baca Juga: Cek Kuota dan Status Penerima KLJ Juli 2024 di Link Resmi Ini
Ratu Rante Allo menilai digitalisasi termasuk dalam sistem pembayaran merupakan bagian dari upaya mengembangkan dan meningkatkan daya saing pelaku UMKM binaan Pemprov DKI pada era digital saat ini.
“Ini menandakan bahwa pelaku UMKM Jakarta terus mengalami peningkatan dan pengembangan diri dalam mengadopsi teknologi dan meningkatkan kualitas produk UMKM,” ungkap Ratu Rante Allo pada Rabu 17 Juli 2024 seperti dilansir beritajakarta.id.
Kepala Dinas PPKUKM itu menyebut bahwa digitalisasi bakal memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian Jakarta secara luas sekaligs membuka peluang usaha baru dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Ternyata Segini Modal Usahanya
Baca Juga: KLJ Juli 2024 Cair Kapan? Ini Bocoran Tanggal Pencairan dan Daftar Penerimanya
Dia menegaskan dengan digitalisasi, kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta seharusnya bertumbuh.
Meski begitu, Ratu Rante Allo mengaku keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan atau mengakses teknologi digital di tingkat masyarakat menjadi tantangan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam menerapkan digitalisasi pada pelaku UMKM.
Namun, ungkap Ratu, pihaknya terus berupaya dan menyusun strategi dalam menangani permasalahan tersebut dengan mengadakan pelatihan teknik digitalisasi pemasaran agar dapat menjaring konsumen lebih luas.
“Strategi lain yakni menerapkan sistem pembayaran yang berbasis digital melalui QRIS Jakarta Entrepreneur, hingga pada fasilitasi pemasaran berbasis digital seperti Jum’at Beli Lokal (JBL), e-Order dan platform digital lainnya,” ungkap Ratu Rante Allo.