JAKARTA, KILAS24.COM — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan pencairan dana untuk insentif Kartu Prakerja telah menyentuh Rp9,52 triliun pada 2021. Pencairan untuk insentif Kartu Prakerja itu mulai dari gelombang 12 hingga gelombang 21.
Menko Airlangga mengatakan selama 2021 mulai dari gelombang 12 hingga 21, total penerima Kartu Prakerja sebanyak 5.910.462 orang. Dari jumlah itu sebanyak 5.397.784 orang, atau setara dengan 91 persen telah menyelesaikan pelatihan.
“Total insentif yang telah disalurkan tahun 2021 sampai batch 21 adalah Rp9,52 triliun. Total pendaftaran sejak awal Kartu Prakerja dibuka hingga 12 Oktober 2021 adalah sekitar 75 juta orang dan total penerima sekitar 11 juta orang, dari 34 Provinsi dan 514 Kab/Kota di seluruh Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 22, Catat Jadwalnya dan Alasan Insentif Tidak Cair
Simak Juga: Inilah Realisasi Bansos BSU, PKH, Kartu Sembako, BLT Oktober 2021, Sudah Cair Rp121,5 triliun
Airlangga melanjutkan program Kartu Prakerja menjadi salah satu program semi bansos untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 guna meningkatkan skill-nya dan membantu kehidupannya.
Ketika bertemu dengan para penerima Kartu Prakerja di Lombok, Airlangga menjelaskan Kartu Prakerja sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak negatif dalam masa pandemi saat ini.
Dia mencontohkan mereka yang terkena PHK atau pelaku UMKM yang omzet-nya menurut akibat diadakannya PPKM, dapat meningkatkan skill dari pelatihan, insentif Kartu Prakerja tentunya dapat digunakan sebagai tambahan modal.
Khusus untuk NTP, total pendaftar Kartu Prakerja sebanyak 725.311 orang dengan total penerima sejumlah 233.230 orang.
Selanjutnya, untuk Kabupaten Lombok Tengah tercatat sebanyak 201.796 pendaftar, dan yang diterima sejumlah 71.553 orang, dan di Kota Mataram jumlah pendaftar sebanyak 85.970 orang, dan yang diterima sejumlah 29.416 orang.
“Provinsi NTB adalah Provinsi ke-17 dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak se-Indonesia, dan provinsi dengan penerima terbanyak ke-2 di Kawasan Timur Indonesia,” katanya.
Kabupaten Lombok Tengah, kata Airlangga adalah Kab/Kota dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak ke-1 di Provinsi NTB. Dan, Kota Mataram adalah Kabupaten/Kota ke-4 dengan jumlah penerima terbanyak Kartu Prakerja di Provinsi NTB.
“Saya meminta kepada Gubernur NTB untuk menyiapkan pendaftaran, sehingga mereka bisa masuk dalam white-list. Kita memang sedang memberikan kuota per tahun yang lebih banyak lagi untuk wilayah Timur Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga: Cek Alasan Bansos Kemensos Belum Cair
Anggi Sihanjaya, 31 tahun, salah satu penerima insentif Kartu Prakerja di Gelombang 8 menceritakan pengalamannya. Setelah menerima informasi tentang program Kartu Prakerja dari rekannya, dia langsung mendaftar.
Sebelumnya, sejak 2015 Anggi bekerja sebagai kru pramusaji di kapal pesiar asing. Namun, ketika terjadi pandemi, Anggi dirumahkan dan kembali ke Indonesia.
Dalam program Kartu Prakerja, Anggi mengambil kelas bahasa Inggris untuk mengasah kemampuannya berbahasa. Selain itu, ia juga mengambil pelatihan social media marketing untuk lebih memahami tren pemasaran masa kini. Dana insentif digunakannya untuk keperluan keluarga.
“Saya mendengarkan pengalaman penerima Kartu Prakerja, dan mereka menerima fasilitas yang berguna untuk pribadi dan usahanya. Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun depan dengan anggaran Rp11 triliun,” tutup Menko Airlangga.