KILAS24.COM- Pemerintah Jepang akan segera meluncurkan aplikasi kencan sebagai bagian dari upaya mengatasi penurunan populasi. Aplikasi ini akan tersedia pada musim panas dan akan dikelola oleh pihak swasta dengan akses berbayar.
Berbeda dengan aplikasi kencan lainnya, platform ini difokuskan pada membantu pengguna menemukan pasangan untuk hubungan serius dan pernikahan.
Proses pendaftarannya mencakup beberapa tahap, seperti menjawab 15 pertanyaan tentang latar belakang pribadi, termasuk riwayat pekerjaan dan pendidikan.
Baca Juga: Komisi E DPRD DKI Jakarta: Sekolah Gratis Tuntaskan Masalah KJP
Selain itu, pengguna harus melalui wawancara langsung dengan operator dan mengirimkan foto identitas.
Mereka juga harus menyatakan bahwa tujuan utama mereka adalah mencari pasangan untuk menikah. Aplikasi ini juga mengharuskan pengguna untuk menyertakan bukti penghasilan, yang menjadi kontroversial.
Gubernur Tokyo, Yurike Koike, menjelaskan bahwa persyaratan bukti penghasilan digunakan untuk menilai kecocokan dan prospek masa depan calon pasangan.
Baca Juga: Ismail Haniyeh, Pemimpin Hamas Tewas Akibat Serangan Rudal Di Teheran
Baca Juga: KJP Plus Agustus 2024 kapan cair? Cek Tanggal Pencairan Berikut Ini
Namun, Saki Ito dari situs ulasan aplikasi kencan Match Up, menyoroti bahwa persyaratan ini bisa menjadi masalah bagi pria dengan penghasilan rendah, karena banyak wanita cenderung mencari pasangan dengan pendapatan lebih tinggi.
Sumber: eNBe Indonesia