Share Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email Bupati Malang HM Sanusi. (Toski D).MALANG,KILAS24COM – Bupati Malang HM Sanusi mengaku telah menyediakan anggaran untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di rumah sakit dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Malang. Meski demikian APD yang dibutuhkan sulit diperoleh.Kepada awak media, Sanusi menjelaskan pihaknya telah berusaha mememasan APD namun tetap saja tidak bisa dilayani. Atas kekurangan ini ia pun minta agar memanfaatkan yang sudah ada. “Kita sudah berusaha pesan tapi tidak ada. Sementara yang diberikan dari provinsi, itupun tidak terlalu lengkap. Sementara yang ada aja dipakai,” ungkap Sanusi di Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim No.7, Kota Malang, Jumat (27/3).APD bantuan dari Provinsi Jawa Timur tersebut, lanjut Sanusi, telah didistribusikan ke Rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 adalah RSUD Kanjuruhan dan Rumah Sakit Wava Husada, serta Rumah Sakit Prima Husada.“Kami dapat bantuan APD sebanyak 200 paket dan sudah kami distribusikan. 100 di RSUD Kanjuruhan, 20 RS Wava Husada, dan 80 di RS Prima Husada,” jelasnya.Kadinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo menjelaskan, batuan dari pemerintah propinsi Jawa Timur merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang didistribusikan ke daerah yang zona merah penyebaran Covid-19. “Bantuan APD tersebut sudah kami terima dan distribusikan. Tapi masih kurang banyak. Idealnya, untuk Kabupaten Malang butuh 1650-an APD. Kami usulkan jumlah APD sejumlah itu. Mudah-mudahan segera bisa direalisasikan,” ucapnya.Menurut Arbani, Kabupaten Malang memiliki 39 Puskesmas. Karena itu ia mennghimbau pihak puskesmas untuk menyediakan sendiri item APD yang belum dimiliki.“Saat ini kami masih koordinasi, saya imbau Puskesmas menyediakan sendiri pelengkap item APD yang belum dimiliki, seperti face seal, sepatu booth dan sarung tangan. Kalau untuk rumah sakit saya rasa sudah lengkap APD-nya. Cuma, stoknya terbatas,” jelasnya.Mengenai kekurangan APD, tambah Arbani, saat ini masih berupaya mencari APD produksi dalam negeri (Lokal) yang kualitasnya tidak kalah dengan produksi dari luar negeri agar tenaga medis bisa maksimal dalam melakukan kegiatan penanganan, dan pencegahan pendemi Covid-19“Yang impor harganya bisa lebih dari satu juta. Ada produsen lokal yang memproduksi harganya Rp 400-500 ribu per set. Distributor lokal ada yang bisa membuat APD secara masal, segera dikirimkan secara bertahap. Senin mulai dikirimkan. Permulaan 200 set dulu, Insya Allah Senin pekan depan sudah bisa di bagi,” pungkasnya.Reporter : Toski Dermaleksana Anda dapat membaca artikel lainnya di Google News