JAKARTA, KILAS24.COM— Pemprov DKI Jakarta terus melakukan pemutahiran data angka kemiskinan dan stunting. Saat ini, lebih dari 3 juta warga DKI Jakarta terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pemutakhiran data dilakukan dengan membahas Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), DTKS dan Carik Jakarta.
“Tadi kami laporkan kepada Bapak Menteri ada kurang lebih sekitar 3.009.000 warga yang berada dalam semesta data DTKS, P3KE dan Carik,” kata PJ. Gubernur Heru dalam keterangan resmi, Kamis (16/2/20223).
Baca Juga: Dapat Rp4,2 Juta, Ini Tips Anti Gagal Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48
Heru menegaskan hal itu ketika bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Rahman Arief selaku Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW), serta perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Heru menjelaskan salah satu bentuk pemutahiran data ialah pelaporan secara tertulis kepada kementerian terkait juga terus dilakukan secara berkala.
“Kami sudah bekerja sama dengan Pak Menkes untuk menurunkan stunting. Insya Allah bisa sama-sama kita wujudkan target turun sebagaimana diamanatkan oleh Bapak Presiden,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Muhadjir, pertemuan tersebut dilakukan untuk berkoordinasi terkait tiga program super prioritas sesuai amanat Presiden.
Baca Juga : Login cekbansos.kemensos.go.id Cek Data KPM PKH 2023, Ini Bocoran Jadwal Pencairannya
Program tersebut yaitu pengurangan stunting, pengurangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem, dan revitalisasi vokasi dalam rangka menyiapkan warga usia produktif dalam memasuki dunia kerja.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah Pemprov DKI Jakarta, terutama dalam rangka pemadanan data. Karena data ini krusial, sebelum kita bertindak tanpa data yang pasti, akan menjadi tidak tepat,” terang Muhadjir.
Menteri Muhadjir turut mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta atas langkah pengumpulan, pemadanan, dan sinkronisasi serta analisa data secara komprehensif dan detail.
“Setahu saya ini baru satu-satunya provinsi yang sudah lakukan (intervensi program berbasis data) dan saya (mengucapkan) terima kasih. Nanti akan kita segera tindak lanjuti untuk apa yang telah dilakukan,” imbuhnya.