JAKARTA, KILAS24.COM — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan beberapa kriteria bagi pendaftar beasiswa LPDP. Pendaftaran beasiswa LPDP sendiri telah dibuka mulai hari ini Jumat (25/2).
Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa penerima beasiswa LPDP adalah orang-orang pilihan. Peserta yang lolos sebagai penerima beasiswa LPDP, terpilih karena intelektualitas, sifat kompetitif dan memenuhi kriteria meritokrasi yang diterapkan.
“Negara berinvestasi kepada para penerima LPDP, dan investasi tentu mengharapkan hasil. Kalian yang difasilitasi negara, berterima kasih-lah dengan cara kembali dan beri yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya dalam acara Webinar Pembukaan Beasiswa LPDP 2022, seperti dilansir dari Belasting.id
Baca Juga: Pendaftaran Beasiswa LPDP 2022 Dibuka, Segera Daftar di Link Ini
Menkeu menjelaskan calon penerima beasiswa LPDP akan disekolahkan ke berbagai universitas terbaik di seluruh dunia.
Penerima beasiswa LPDP memperoleh kesempatan belajar dari orang-orang terbaik. Lalu menjadi bekal untuk berbakti dan berkontribusi bagi negara.
Sri Mulyani menyebutkan beasiswa LPDP memiliki keberpihakan untuk penduduk didaerah 3T (terpencil, terluar, terdalam).
Ada 96 kota dan kabupaten yang termasuk 3T, diberi afirmasi untuk ikut LPDP seperti di Papua, Maluku dan Nusa Tenggara.
Program LPDP juga didesain untuk merespon kebutuhan negara. Seperti halnya tahun ini pengelolaan program LPDP berkolaborasi dengan kementerian agama dan BRIN.
Salah satu contohnya adalah kebutuhan kementerian kesehatan yang meminta pengadaan alokasi LPDP secara signifikan untuk pengembangan kompetensi dokter.
Khususnya para spesialis untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan.
Menkeu menambahkan perekonomian Indonesia membutuhkan ragam keahlian. Contohnya saat ini pengembangan sektor otomotif yang bersumber pada listrik.
Baca Juga: Gelombang 24 Segera Dibuka, Ini Cara Lolos Seleksi Kartu Prakerja
Melalui LPDP, pengerucutan pendidikan dinilai bisa menghasilkan orang-orang terlatih dalam bidangnya.
Begitu pula dengan industri jasa ataupun kebudayaan, membutuhkan SDM yang inovatif dan kreatif.
“Kami tidak mencari orang yang pintar untuk keuntungan dirinya sendiri, kami mencari orang-orang yang berkomitmen untuk memajukan Indonesia dan punya kepeduliaan terhadap kemanusiaan,” imbuh Menkeu.