Realisasi belanja modal sebesar Rp102,6 triliun juga menunjukkan upaya pemulihan kegiatan ekonomi produktif.
Kenaikan didominasi oleh Kementerian PUPR, Polri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perhubungan. Belanja modal ini dibutuhkan untuk membangun infrastruktur yang masih dibutuhkan masyarakat.
“Seperti pembangunan bendungan diharapkan akan memberikan dukungan kepada sektor pertanian. Jaringan irigasi, jalan, pembangunan rumah sakit, jembatan, jalur kereta api, dan untuk TNI/Polri perbaikan almatsus serta sarana prasarana dari pelaksanaan tugas mereka,” jelas Menkeu.
Baca Juga: Memenuhi Syarat Tapi Tidak Dapat BSU BPJS Ketenagakerjaan, Ini Penjelasannya
Simak Juga: Siap-Siap, Hanya Peserta DTKS yang Bisa Beli LPG 3 Kg Tahun Depan
Realisasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan sosial, subsidi, dan bantuan pemerintah lainnya. Dilihat sampai dengan 31 Agustus, Kartu Sembako telah disalurkan kepada 16,1 juta kelompok penerima, Program Keluarga Harapan atau PKH kepada 9,9 juta kelompok penerima.
Selain itu, Bantuan Sosial Tunai atau BSTkepada 10 juta kelompok penerima, Kartu Prakerja untuk 3,6 juta peserta, subsidi upah untuk 2,1 juta pekerja, diskon listrik kepada 32,6 juta rumah tangga 450VA dan 900VA, dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa kepada 5,5 juta kelompok penerima.
“Ini adalah belanja negara yang langsung memberikan perlindungan pada masyarakat,” tandas Menkeu.
Pada bidang kesehatan, APBN berperan utamanya untuk penanganan Covid-19 dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Pengadaan vaksin 94,5 juta dosis, insentif kepada 941,4 ribu tenaga kesehatan di pusat, dan pembayaran 96,5 juta masyarakat tidak mampu semuanya menggunakan APBN. Realisasi belanja subsidi mencapai Rp64,1 triliun.
Jumlah ini untuk realisasi penyaluran 8.848,1 ribu kilo liter bahan bakar minyak (BBM), 4.299,8 juta kilogaram elpiji, 37,68 juta pelanggan listrik, dan 36,6 terrawatt hour (twh) volume konsumsi listrik.
“Ini adalah artinya APBN kembali saya sampaikan hadir di hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dari listrik sampai elpiji sampai bahan bakar sampai kredit usaha sampai pembelian rumah terutama untuk masyarakat masyarakat yang kurang mampu. Itu semuanya diperoleh dari penerimaan negara kita,” imbuhnya.