KILAS24.COM — Program Kartu Prakerja 2023 akan berlansung dengan skema normal. Program Kartu Prakerja tidak lagi bersifat semi bantuan sosial (bansos) seperti yang sudah dilaksanakan sejak 2020.
Untuk itu, Program Kartu Prakerja 2023 fokus pengembangan keterampilan angkatan kerja. Beasiswa pelatihan pun dinaikkan, sementara insentif diturunkan.
Secara total, jumlah nilai manfaat yang diterima peserta lebih tinggi dari sebelumnya, yakni dari Rp 3,5 juta menjadi Rp 4,2 juta. Direktur
Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, Indonesia merupakan negara besar yang memproduksi banyak hal, dari pertanian, manufaktur, dan jasa. Oleh karena itu, beasiswa pelatihan Kartu Prakerja dipertajam kepada pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan di masa depan.
“Bidang-bidang ini telah dikaji lembaga-lembaga internasional dan Kemenko Perekonomian serta Bappenas,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).
Sektor-sektor yang menjadi perhatian dalam pelatihan Kartu Prakerja antara lain:
1. Riset pasar
2. Pengadaan barang jasa
3. Pengelolaan SDM
4. Penjualan produk
5. Pelatihan terkait data
6. General office (kantoran)
7. Operasi mesin
8. Engineering
9. Housekeeping
10. Kerajinan tenun, batik, anyam-anyaman
11. Jasa perorangan
12. Pertanian
Denni menuturkan Terkait TKI, ternyata lebih dari 7 persen penerima Kartu Prakerja adalah orang-orang yang tertarik bekerja ke luar negeri, serta mereka yang pernah bekerja di luar negeri.
“Kami siapkan pelatihan yang relevan bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, misalnya sektor hospitality, perhotelan, dan bahasa asing,” paparnya.
Baca Juga: Insentif PC-PEN Disetop, Begini Cara Pemerintah Cairkan Bansos dan BLT 2023
Dengan prioritas program Kartu Prakerja pada peningkatan keterampilan angkatan kerja, maka standar pelatihan ditingkatkan secara signifikan, dengan bidang pelatihan akan difokuskan sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan saat ini.
Denni menuturkan bahwa pasar tenaga kerja memiliki dua sisi, yakni sisi permintaan dan penawaran. Program Kartu Prakerja membekali angkatan kerja pada sisi penawaran (supply), sedangkan sisi permintaan (demand) atau lowongan kerja bukan kontrol Program Kartu Prakerja.
Hal seperti itu dilakukan dengan program-program yang mendorong investasi, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja lebih besar.
“Meskipun program Kartu Prakerja juga mendorong kewirausahaan yang artinya menciptakan lowongan kerja dan entrepreneur-entrepreneur muda,” ujarnya.