JAKARTA, Kilas24.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan 1.000 unit rumah di Lembata dan Flores Timur, NTT agar bisa dihuni masyarakat. Rumah yang dibangun itu untuk korban banjir dan longsor akibat badai siklon tropis seroja beberapa waktu lalu.
Pembangunan hunian tetap (huntap) berupa rumah khusus (rusus) di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memulihkan kerusakan pasca bencana banjir dan longsor akibat badai siklon tropis seroja yang terjadi di sejumlah wilayah di NTT.
Widiarto, Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB mengatakan sesuai instruksi Presiden saat ini tengah dilakukan pembangunan huntap di Kabupaten Lembata sebanyak 700 unit dan di Kabupaten Flores Timur sebanyak 300 unit.
“Kementerian PUPR akan terus berupaya untuk menyelesaikan pembangunan huntap ini agar masyarakat bisa segera menikmatinya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (13/9/2021).
Baca Juga: PON Papua: Tim Sepak Bola Papua, NTT dan Maluku Utara Wajib Waspadai Jabar, Ini Alasannya
Simak Juga: Kuota Internet Gratis Mulai Dibagikan, Ayo Cek Hp Kamu
Widiarto menjelaskan sebanyak 700 unit rusus dibangun di 3 lokasi di Kabupaten Lembata yaitu Waesesa (173 unit, progres 77,14%), Tanah Merah (294 unit, progres 38,80%), dan Podu (233 unit, progres 8,9%).
Pembangunan rusus sebanyak 300 unit di Kabupaten Flores Timur juga dilakukan di 3 lokasi yaitu Oyangbarang (50 unit, progres 84,9%), Saosina (195 unit, progres 20,61%), dan Nelelamadike (55 unit, progres 7,6%).
Pelaksanaan konstruksi dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai manajemen konsultan. Pekerjaan konstruksi telah dilakukan sejak April 2021 dan direncanakan selesai pada November 2021 mendatang.
“Sampai saat ini, progres fisik konstruksi secara keseluruhan telah mencapai 39,65%,” kata Widiarto.
Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Yusniewati mengatakan bahwa pembangunan rusus dilakukan dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) Type 36 yaitu teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat dengan menggunakan panel beton bertulang pada struktur utamanya.
Lingkup pekerjaan mencakup 3 bagian yaitu struktur (pondasi, kolom balok, rangka atap), arsitektur (lantai, dinding, pintu, jendela, penutup atap, plafond, toilet, dapur, aksesoris), serta MEP dan utilitas (utilitas, kelistrikan, pemipaan air), dan dilengkapi dengan sarana prasarana dasar (jalan lingkungan, drainase dan air bersih).
“Kita membangun huntap ini dengan pendekatan build back better and safer, tidak sekadar membangun kembali, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” tutup Yusniewati.