JAKARTA, Kilas24.com — Kasus kebocoran data pribadi di Internet kian marak pada beberapa tahun terakhir. Internet tidak hanya memberikan sejumlah kemudahan, tetapi juga terdapat hal yang perlu diwaspadai khususnya terkait data pribadi.
Pada 2021 telah terjadi sejumlah kasus kebocoran data pribadi. Sebut saja dugaan kebocoran data BPJS Kesehatan, data BRI Life hingga yang teranyar dugaan kebocoran data pengguna pada Electronic Health Alert Card atau e-HAC.
Internet, dunia maya tidak lepas dari ancaman pencurian data pribadi, pencurian kekayaan intelektual, sabotase, hack dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan Internet secara bijak khususnya ketika harus mengisi data pribadi.
Data pribadi adalah salah satu hal yang mesti diperhatikan dan diwaspadai dari kejahatan siber. Alasannya adalah karena data pribadi bisa disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dengan data, mereka bisa membobol akun pribadi, membuat akun pinjaman online menggunakan data kita, menjadikan kita sasaran iklan internet, dan menjual data untuk kepentingan marketing.
Berikut 5 Langkah Melindungi Data Pribadi di Internet
1. Hati-hati menggunakan jaringan WiFI Publik
Langkah pertama melindungi data pribadi yaitu berhati-hati menggunakan jaringan WiFi publik gratis. Jaringan Wi-Fi ini rentan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi. Biasanya menggunakan access point palsu yang jika seseorang log in maka data pribadinya akan tercuri.
Hindarilah access point yang berpotensi meminta username, password, dan informasi pribadi lainnya. Selain itu, hindari menyimpan password ketika menggunakan browser di komputer umum.
2. Memastikan Data Terenkripsi
Seperti diketahui, setiap situs memiliki sistem keamanan enkripsi untuk memastikan data terkode dengan amat saat dikirimkan lewat situs website.
Contohnya seperti Secure HTTP atau yang disebut dengan HTTPS dan sertifikasi SSL. Biasanya situs yang memiliki keamanan enkripsi data bisa diketahui dengan alamat situs yang diawali dengan https.
Selain itu, keamanan juga bisa dilihat dengan adanya logo gembok di kiri atas sebelah tautan situs.
Baca Juga: 6 Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga yang Baik
3. Waspadai Tautan Phising
Saat ini banyak sekali tautan (link) yang mengatasnamakan instansi atau organisasi. Dalam beberapa kasus, link tersebut dapat mengarahkan ke halaman login palsu sebagai jebakan dan mencuri data pribadi.
Caranya adalah jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak terpercaya. Periksa kembali alamat (domain) situs. Situs resmi pemerintah misalnya biasa menggunakan go.id.
4. Gunakan password yang sulit ditebak
Password atau kata sandi adalah hal yang paling penting dalam akses log in. Oleh karena itu, gunakanlah kata sandi yang sulit untuk ditebak.
Hindari penggunaan kata sandi menggunakan tanggal lahir ataupun nama. Selain itu, secara berkala ganti kata sandi.
5. Gunakan mode incognito ketika berselancar
Saat berselancar di Internet, gunakanlah mode incognito (penyamaran). Saat ini kebanyakan browser canggih sudah memiliki mode ini.
Pada mode ini akan mematikan perekaman data ketika browsing. Browser tidak akan merekam alamat situs dan laman yang telah dikunjungi. Browser juga tidak dapat merekam data pribadi, seperti nama pengguna untuk login, password, juga cache dan cookies dari situs web yang dikunjungi.
Baca Juga: 5 Tips Hindari Pembobolan Rekening Bank