JAKARTA, KILAS24.COM –Kementerian Perindustrian mengklaim insentif PPnBM membuat masyarakat mulai membeli mobil. Sejumlah merek seperti Toyota, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi melaporkan mengalami peningkatan penjualan.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri mengatakan Kebijakan penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil, mulai membuahkan hasil dengan meningkatnya pesanan. Diharapkan insentif PPnBM mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
“Sejak dikeluarkannya kebijakan ini beberapa hari lalu, perusahaan otomotif melaporkan peningkatan penjualan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (15/3/2021).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan subsidi PPnBM untuk mobil baru jenis sedan dan 4×2, dengan mesin di bawah 1.500 cc dengan catatan memiliki lokal konten 70 persen. Kebijakan ini telah berlaku per 1 Maret 2021 dan direncanakan memiliki tiga tahapan insentif per tiga bulanan.
Awalnya 100 persen ditanggung pemerintah, kemudian berkurang hingga 50 persen, dan tahap terakhir tinggal 25 persen saja.
Febri menuturkan untuk mengukur secara pasti dampak insentif PPnBM, pemerintah akan melihat data penjualan pada Maret 2021. Sejauh ini, katanya, laporan dari beberapa merek nampak terjadi peningkatan penjualan.
“Untuk mengukur dampak relaksasi PPnBM terhadap pembelian masyarakat, sebaiknya menggunakan data penjualan atau melakukan survei terhadap pembeli mobil sejak Maret 2021,” ujarnya.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy, mengatakan bahwa penjualan mobil Toyota yang mendapatkan insentif PPnBM mengalami peningkatan signifikan. Ini terlihat dari total surat pembelian kendaraan (SPK) yang dikeluarkan.
Dia menyebutkan selama periode 1-8 Maret 2021, SPK untuk mobil Avanza, Sienta, Rush, dan Yaris, naik sekitar 94 persen hingga 155 persen dibandingkan dengan SPK tanggal yang sama pada Februari 2021.
Untuk Vios yang mendapatkan diskon terbesar hingga Rp65 juta imbas dari insentif ini, katanya, penjualannya naik lebih besar lagi karena sebelumnya permintaannya memang tidak banyak.
“Sekarang kami sedang memonitor kondisi stok, karena tidak mudah juga pabrik menambah produksi dalam waktu singkat,” ujarnya.
Peningkatan SPK juga terjadi pada penjualan mobil Honda. Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengungkapkan kenaikan penjualan sekitar 40 persen hingga 50 persen dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
“Khususnya untuk model yang mendapatkan insentif pajak, peningkatan naik lebih dari 60 persen dibanding seminggu pertama bulan Februari lalu, growth tertinggi ada di HRV 1,5 liter,” tuturnya.
Setali tiga uang, Daihatsu juga mencatatkan kenaikan SPK terjadi dalam seminggu saat berlakunya insentif pajak pembelian mobil baru tersebut. Tidak hanya pada model-model yang mendapatkan insentif ini, tetapi juga model yang tidak mendapatkan insentif.
Untuk model yang mendapatkan insentif seperti Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max MB, SPK-nya melonjak sekitar 40 persen. Adapun, model-model lainnya seperti Ayla, Sigra, Sirion, Gran Max PU, Gran Max Blindvan penjualannya naik sekitar 20 persen.
“Untuk stok model yang mendapat insentif PPnBM khususnya di bulan-bulan periode relaksasi tersebut tentunya akan kami atur seoptimal mungkin agar seimbang antara demand dan supply yang ada,” kata Hendrayadi, Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation.
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengungkapkan adanya peningkatan jumlah pesanan, setelah insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diterapkan mulai Senin (1/3). Tercatat ada dua produk Mitsubishi yang mendapatkan Insentif PPnBM, yaitu Xpander dan Xpander Cross.
“Jumlah SPK minggu pertama Maret 2021 terjadi peningkatan yang cukup signifikan untuk Xpander, jika dibandingkan periode yang sama di Februari 2021,” kata Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division MMKSI.
Selanjutnya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengklaim selama empat hari berlakunya relaksasi PPnBM, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen dibanding periode yang sama bulan Februari 2021.
“Sejauh ini dari data yang kami pantau, permintaan mobil Suzuki naik 100 persen,” kata Donny Ismi Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.
Donny mengatakan bahwa Suzuki memiliki dua model yang mendapatkan relaksasi PPnBM nol persen. Kedua model itu adalah Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7.
“Kami memperkirakan kenaikan penjualan untuk kedua model itu sekitar 20 persen. Tetapi bisa saja terus berkembang,” ujarnya.
Seperti diketahui, otomotif menjadi salah satu sektor yang terdampak karena pandemi Covid-19. Sepanjang 2020, penjualan kendaraan di Tanah Air, anjlok hampir 50 persen. Otomotif telah menjadi salah satu sektor prioritas pemerintah sehingga relaksasi PPnBM diharapkan membantu bisnis pelaku otomotif dan komponen di dalam negeri.