BOGOR, Kilas24.com — Untuk mendapatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap 12 dan 13 nyatanya sangat mudah. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya.
Kepala Kantor Pos Bogor Pupung H mengatakan penyaluran BTS tahap 12 dan 13 kepada 121.940 keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor hingga pekan lalu telah mencapai 94,75 persen dari total jumlah alokasi 128.694 KPM.
“Penyaluran sampai hari ini kurang lebih sudah tersalur 121.940 KPM atau sekitar 94,75 persen dr total KPM yang disalurkan tahap 12 dan 13,” katanya dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.
Total BST yang diterima oleh KPM pada tahap 12 dan 13 ini adalah sebesar Rp600 ribu. Kantor Pos, kata Pupung, menyalurkan BST sesuai dengan data yang diterima dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Baca Juga: Inilah Alasan Penyaluran Bansos Terkendala
Pupung mengatakan pada akhir masa bayar, Kantor Pos akan melakukan pelaporan kepada Kemensos jumlah yang terbayar, sisa pembayaran, dan laporan atas tidak dapat disalurkannya. Setelah tanggal 12 Mei dana BST yang tidak tersalurkan akan dikembalikan kepada negara.
“Jadi kalau tanggal 12 April, maka selesainya tanggal 12 Mei. Kurang lebih 30 hari, setelah itu datanya akan dikunci dan kemudian tidak dapat dibayarkan kembali. Dan sisanya dikembalikan ke kas negara,” tambahnya.
Dalam penyalurannya, Pupung menjelaskan bahwa KPM wajib membawa KTP dan KK asli beserta fotokopinya.
“Kemudian KTP aslinya akan difoto oleh petugas bayar dan dimasukan ke aplikasi. Baru kemudian mereka memperoleh uang Rp600.000 untuk dua tahap,” kata Pupung.
Pengambilan BST tidak dapat diwakilkan oleh pihak manapun, kecuali anggota keluarga yang berada dalam satu KK dan sudah dewasa. Untuk KPM lansia dan sakit, PT Pos menerapkan strategi komunitas, yakni dengan membuka layanan di kantor kelurahan, kecamatan, di sekolah atau lapangan.
Juru Bayar Kantor Pos Bogor Taufik Ismail mengatakan dirinya kerap mengantarkan langsung BST ke rumah KPM. Menurut Taufik, banyak KPM yang lansia sudah tidak bisa mengambil BST ke kantor pos maupun komunitas. Dalam penyaluran, petugas Kantor Pos didampingi pihak kelurahan, RT, maupun RW.
“Banyak yang seperti itu semua. Yang lansia semua kita antar, ada yang bisa cuma duduk atau berbaring. Dia enggak bisa kemana-mana, jadi kita antarkan,” kata Taufik.
Dia mengaku ikhlas bisa membantu para KPM dengan terjun langsung. Menurutnya, hal tersebut merupakan tanggung jawab sebagai juru bayar untuk memastikan BST tersalurkan.
KPM di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor merasakan banyak banfaat dari BST yang ia terima. Warga Cimanggu, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor Nani Susilawati dari mengaku sangat terbantu dengan BST.
Dirinya juga mengatakan pelayanan yang diberikan oleh Kantor Pos Bogor sebagai penyalur sangat baik sekali. “Pelayanan sangat baik dan pengambilan tersebut sangat bermanfaat sekali,” ujar Nani.
Telah menerima BST sejak 2020, ia mengaku menerima penyaluran dana sebanyak delapan kali, dengan rincian empat kali sebesar Rp600.000, lalu empat kali sebesar Rp300.000.
Sebagai orangtua tunggal dan wirausaha, BST meringankan kondisi perekonomian keluarganya di tengah pandemi Covid-19. Bahkan Nani memanfaatkan dana BST untuk dikembangkan sebagai modal usaha. Dirinya mengembangkan dana BST untuk usaha konveksi yang dikembangkannya.
Demikian pula dengan Amsori, warga Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. BST digunakan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari keluarga dengan membeli sembako. “Bermanfaat untuk keluarga dengan kondisi saat ini,” ucap Amsori.