
JAKARTA, Kilas24.com — Pemerintah resmi membuka pendaftaran sekolah kedinasan 2021. Terdapat 8 instansi instansi akan menerima sebanyak 6.464 calon siswa/siswi pada tahun ini.
Baca Juga: Sekolah Kedinasan 2021: Ini 10 Persyaratan Administratif Masuk IPDN
Dari banyak sekolah kedinasan itu, sekolah di bawah Kementerian Dalam Negeri yakni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan yang berada di bawah Badan Intelijen Negara (BIN) yakni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) menarik minat banyak orang.
Tahun ini IPDN dialokasikan sebanyak 1.164 kursi, sementara STIN sebanyak 250 kursi. Dengan kata lain, dengan persaingan yang ketat, peluang masuk IPDN lebih besar jika dibandingkan dengan STIN.
Redaksi Kilas24.com, merangkum beberapa perbandingan IPDN dan STIN yang mungkin dapat menjadi pertimbangan calon mahasiswa sekolah kedinasan 2021.
Baca Juga: Sekolah Kedinasan 2021: Ingin Belajar Intelijen, Ini Syarat & Alur Masuk STIN
Dari sisi pendaftaran kedua sekolah taruna ini tidak dikenakan biaya kecuali biaya untuk tes SKD senilai Rp50.000. Kedua sekolah kedinasan ini sama-sama menawarkan gratis biaya pendidikan.
Namun, terdapat perbedaan pada arah pendidikan. STIN memikili misi menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, memiliki loyalitas tinggi, mandiri, profesional, dan kompetitif yang dapat memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dengan menjunjung tinggi kode etik intelijen negara.
Di sisi lain, IPDN memiliki tiga program pendidikan yakni program pendidikan vokasi, program pendidikan akademik dan program pendidikan profesi. Program pendidikan vokasi terdiri atas program pendidikan Sarjana Terapan (D-IV).
Pada program D-IV, IPDN memiliki 3 fakultas yakni Fakultas Manajemen Pemerintahan, Fakultas Politik Pemerintahan dan Fakultas Perlindungan Masyarakat.
Program pendidikan akademik terdiri atas program pendidikan Strata I (S1) dan program pendidikan pascasarjana yakni program Magister Terapan (S-2) dan program Doktor (S-3). Sedangkan program pendidikan profesi terdiri atas program studi profesi kepamongprajaan.
Proses seleksi secara umum hampir sama di mana dimulai dari seleksi administratif yang dilanjutkan dengan tes kemampuan dasar, fisik, psikologis hingga wawancara.
Jika para pendaftar di tiap tesnya sampai dengan tes akhir memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan maka dapat dinyatakan lulus. Sebaliknya, jika salah satu tahapan gugur maka dinyatakan gagal.
Untuk persyaratan nilai STIN mewajibkan rata-rata nilai 75, sementara IPDN pada kisaran 70. STIN mewajibkan peserta menyertakan nilai rata-rata rapor semester 1-5, diambil dari Nilai Pengetahuan dan Keterampilan. Nilai rata-rata yang diminta ialah 75.
Baca Juga: Sekolah Kedinasan 2021: Ini 10 Persyaratan Administratif Masuk IPDN
Dengan alokasi sebanyak 1.164 kursi, IPDN membagi kuota untuk masing-masing provinsi yang kemudian diturunkan untuk masing-masing kabupaten. IPDN juga mewajibkan calon tidak menggunakan kaca mata. Untuk kuota bisa dilihat pada tabel berikut:

Sebaliknya, STIN tidak mengenal alokasi tetapi menerapkan beberapa persyaratan teknis yang wajib dipenuhi. Untuk persyaratan teknis itu bisa dibaca pada:
Sekolah Kedinasan 2021: Catatan Masuk STIN, Lokasi Tes, Nilai hingga Kaca Mata