JAKARTA, KILAS24.COM — Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) menjadi salah satu sekolah kedinasan 2021 yang membuka penerimaan taruna baru. Sekolah ini berada di bawah instansi Badan Intelijen Negara (BIN).
Tahun ini, STIN mendapat alokasi taruna-taruni sebanyak 250 kursi. Dilansir Kilas24.com dari laman resminya, STIN menjawab sejumlah pertanyaan yang sering diajukan calon pelamar.
Proses seleksi penerimaan STIN terdiri dari tes Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) tes psikologi, tes kesehatan fisik dan jiwa, tes kesamaptaan jasmani, tes MI (mental dan ideologi) dan tes wawancara, serta pantukhir.
Baca Juga: Sekolah Kedinasan 2021: Ini Tahapan Seleksi STAN, Jalur Afirmasi & Jawaban Pertanyaan Lainnya
Calon taruna yang pernah mengalami patah tulang sayangnya tidak dapat diterima. Calon yang menggunakan kaca mata juga maksimal 1 (+/-).
STIN mewajibkan peserta menyertakan nilai rata-rata rapor semester 1-5, diambil dari Nilai Pengetahuan dan Keterampilan. Nilai rata-rata yang diminta ialah 75.
Tidak ada biaya selama proses seleksi kecuali tes SKD senilai Rp50.000. Jika calon peserta tidak memiliki KTP, STIN menyarankan untuk menggunakan surat keterangan dari Disdukcapil.
Adapun, usia pada saat mendaftar minimal 16 tahun danmaksimal 21 tahun pada Tanggal 31 Desember 2021. Lokasi seleksi dapat dipilih dengan lokasi terdekat di mana seleksi STIN akan dilakukan di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Pontianak, Balikpapan, Makassar, Manado, Sorong, Jayapura.
Tahun ini sedikitnya terdapat 8 instansi yang membuka sekolah kedinasan 2021. Sebanyak 29 sekolah kedinasan dari delapan instansi akan menerima sebanyak 6.464 calon siswa/siswi pada tahun ini. Pendaftaran dibuka mulai 9 April hingga 30 April 2021.
Baca Juga: Sekolah Kedinasan 2021: Ini 10 Persyaratan Administratif Masuk IPDN