Kupang, KILAS24.COM — Sembilan
warga Nusa Tenggara Timur (NTT) dinyatakan positif terpapar Covid-19, berdasarkan hasil tes swab, sehingga daerah bersuhu panas ini kembali ke zona merah.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur, Dominikus Minggu Mere, di Kupang, Kamis, (30/4) mengatakan, dari sembilan pasien tersebut, tujuh orang pernah melakukan perjalanan dari Sukabumi, Jawa Barat. Sementara dua lainnya melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Saat ini, kata Sekretaris Satgas gugus tugas Covid19 NTT ini, dari sembilan orang yang terpapar virus mematikan ini, tujuh orang diantaranya diisolasi sebagai pasien di RSUD W.Z Yohanes Kupang, sementara dua pasien lainnya di RSUD Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.
drg. Domi Mere lebih lanjut mengatakan dari sembilan warga NTT positif Covid-19, itu
Tujuh orang merupakan anggota polisi yang sebelumnya sempat dikarantina di Sukabumi dan saat ini ada di Kupang. Mereka dalam kondisi baik.
“Jumat, 1 Mei 2020 akan diambil sampel Swab kedua 7 orang polisi itu dan Swab mereka akan diperiksa di RSUD WZ Johannes Kupang,” jelasnya.
Sementara dua lainnya merupakan warga NTT di Manggarai Barat, peserta tablig akbar yang datang dari Gowa, Sulawesi. Saat ini keduanya dalam kondisi baik.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 NTT Marius Ardu Jelamu, meminta semua masyarakat NTT mentaati imbauan pemerintah.
“Semua masyarakat NTT bertanggungjawab untuk keselamatan 5,4 juta orang NTT, jadi jangan ada yang masa bodoh,” tegasnya.
Ia juga meminta bupati dan wali kota agar lebih disiplin dalam memantau warganya sehingga taat pada protap kesehatan yang sudah disampaikan.
“Saat ini sudah ada yang positif, maka jangan kita menambah lagi. Pemprov NTT mengimbau untuk tidak boleh ada lagi ada perkumpulan maupun lalu lintas harus diminimalisasi atau bila perlu dihilangkan.
Karena jumlah 9 orang positif bukanlah jumlah yang sedikit,” tegas Jelamu.
Ia menambahkan sampai saat ini sudah ada 10 kasus positif Covid-19 di NTT dan 1 sudah dinyatakan sembuh.
Tetapi, masih ada 36 sampel Swab yang hasilnya belum ada baik yang dikirim ke lab di Jakarta maupun Surabaya.
Reporter : Hiro Bifel