Share Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email IlustrasiHendrika LWSeandainya bisa kembali Aku ingin memunguti kepingan sisa waktu yang membuat aku terbelenggu dalam pusaran nostalgia. Seandainya aku bisa bercerita kepada tuan dan puan Aku hanya ingin mengatakan Kepingan waktu itu membius masa depanku.Serpihan waktu yang menawarkan keindahan semu dan menjadikan diriku terpesona.Tuan dan puan, Waktu hanyalah deretan Detik ke menit, Berotasi di antara hari, bulan dan tahunHanya secuil itu barisannya Namun ia terus berinteraksi Dalam poros yang sama sepanjang musim Abadi bersama semestaSeandainya aku bisa merajut lagi aku ingin bertanya pada senja. Sampai kapan aku terbelenggu dalam kepungan waktu? Kala fajar bertengger di antara awan gemunung. Menjadikan cakrawala tersenyum, dibalut kabut keceriaan ketika senja menjelangKala semesta berpesta Suka cita menyelimuti jagat Lempuyang menghadirkan fantasi Semua berganti sunyi.Tatkala senja terkulai dalam pelukan malam nan pekat.Keceriaan semesta meredup Sayu dalam semilir angin. Ternyata semuanya sia- sia. Waktu hanya sepenggal kisah sang kekasih yang mengukir keabadian bernama cinta!Suatu waktu….Penulis; pemilik nama pena, Seniman tinta.Catatan : puisi ini disertakan dalam lomba puisi tingkat nasional. Anda dapat membaca artikel lainnya di Google News