MAKASSAR, KILAS24.COM- Esensi sistem merit dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah untuk mensingkronisasi dan mengintegrasikan seluruh aspek dalam rangka mewujudkan smart asn atau ASN berkelas dunia
Hal ini disampaikan Ketua KASN, Prof. Agus Pramusinto, saat menghadiri kegiatan penilaian dan pembinaan penerapan sistem merit dalam manajemen ASN Instansi pemerintah, di Makassar, belum lama ini.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dilaksanakan di kantor gubernur dan kantor Badan Kepegawain Daerah Sulawesi Selatan, mengambil “Gema Si Merit”
Prof. Agus Pramusinto, mengatakan, hingga 2024, pemerintah menetapkan target nasional penerapan sistem merit ASN dengan kategori baik dan sangat baik untuk kementerian, lembaga, serta untuk pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
“Berdasarkan hasil verifikasi atau penilaian sejak 2019 hingga Maret 2020, instansi pemerintah yang telah ditetapkan pada kategori baik dan sangat baik sebesar 29 persen, atau 10 Kementerian, 21 persen atau 6 lembaga, 15 persen atau empat pemerintah provinsi, dan 0,39 persen atau dua pemerintah Kabupaten/Kota” ungkap Agus.
Menurututnya penilaian dan pembinaan penerapan sistem merit meliputi penandatanganan komitmen bersama untuk membangun sistem merit ASN, penyerahan akun aplikasi sistem informasi, penilaian mandiri sistem merit (SIPINTER) bagi instansi pemerintah yang belum memiliki akun, pelaksanaan pelatihan sistem merit serta verifikasi atau penilaian awal bagi instansi pemerintah yang telah melakukan input hasil penilaian mandiri di instansinya melalui aplikasi SIPINTER.
Komisioner KASN Bidang Pengawasan Sistem Merit Wilayah II Mustari Irawan mengatakan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020 – 2024 memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia termasuk ASN didasari kualifikasi latar belakang pendidikan, pengalaman, kompetensi manajerial, social kultural dan teknis, dan kinerja yang diberlakukan secara adil dan wajar tanpa diskriminasi.
Mustari menjelaskan, reformasi birokrasi berarti keluar dari comfort zone. “Kita telah melewati yang disebut performance birokrasi (berbasis kinerja) sekarang kita harus berfokus pada outcome tidak lagi output. Setiap proses sudah harus menggunakan Teknologi Informasi”jelasnya.
Menurut Mustari pejabat negara harus berfikir ke depan dan lintas sektor. Birokrasi dituntut untuk menampilkan open system.
Kegiatan ini dihadiri oleh utusan dari perwakilan ASN dari tiga propinsi, antara lain, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Malaku.
Direncanakan 2021 KASN akan melakukan penilaian sistem merit terhadap 637 atau seluruh instansi pemerintah di pusat dan daerah, serta pembinaan terhadap 70 instansi pemerintah.
Reporter : Yosef Naiobe