Oleh : Frater Jendry Siki
Sejak fajar merekah
Kicauan burung tetap terdengar
Dentuman bedug mekkah
Tak lagi menggelegar
Lonceng-lonceng gereja
Tak lagi berdentang
Wajah-wajah sahaja
Bersua badai yang menantang
Sukma-sukma pupus
Di tanganmu virus korona
Jika memang kamu diutus
Sampai kapan kami terus merana?
Gelegar tangis terengah-engah
Meracuni taman padma
Larah berhias lengah
Hingga dinding-dinding sukma
Kidung duka
Memecah keheningan
Jiwa sepi penuh luka
Di tengah keremangan
Pesona alam ciptaan
Turut berduka
Menyaksikan kematian
Tanpa rencana
Apakah ini bencana ?
Ataukah ini rencana
Kau datang tanpa diundang
Melenyap tanpa memandang
Pesona wajah
Dilahap maut
Jika kau adalah berkah
Mengapa kami dirundung takut?
Saudaraku, Virus korona
makam tak lagi kuat
Menampung wajah merana
Apakah ini kualat?
Ampun beribu ampun
Atas cela lara ini
Kini kami dihimpun
Dalam ketakutan dini
Kusimpuh
Di bawah duli Tuhan
Kekutan ampuh
Atas kuasa virus Wuhan
Matani, 27 Maret 2020