JAKARTA, Kilas24.com — Gereja Katolik angkat bicara terkait aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28/3/2021. Melalui KWI, Gereja Katolik memberikan tujuh himbauan.
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (Komisi HAK-KWI) Mgr. Yohanes Harun Yuwono menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas insiden bom di depan Gereja Katedral Makassar.
Dalam keterangan resminya, KWI memberikan tujuh butir himbauan. Himbauan itu ditandatangani oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan Sekretaris, Romo Agustinus Heri Wibowo.
Berikut tujuh butir pernyataan resmi KWI:
Pertama, keprihatinan, doa, dan duka cita mendalam atas peristiwa yang mencederai rasa kemanusiaan seluruh bangsa, yang telah mengakibatkan adanya korban luka-luka.
Kedua, peristiwa bom bunuh diri tersebut bukan hanya menjadi keprihatinan umat Katolik semata, melainkan keprihatinan seluruh bangsa dan negara Indonesia.
Ketiga, kecaman keras atas tindakan bom bunuh diri yang merendahkan martabat manusia, menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan, dan menambah daftar panjang tindakan terorisme di bumi Nusantara yang kita cintai.
Keempat, himbauan kepada seluruh umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi.
Kelima, seruan kepada seluruh umat dan masyarakat untuk tidak takut dan resah, namun tetap waspada.
Keenam, himbauan agar tidak ada di antara kita yang memposting gambar atau video tentang peristiwa ini yang justru dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Ketujuh, kepercayaan penuh bahwa Pemerintah, TNI, dan Polri, mampu mengusut tuntas kasus ini dan dapat menciptakan suasana aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Makassar.
Akhirnya kami berharap agar peristiwa ini tidak merusak atau melemahkan hubungan antara umat beragama dan kepercayaan yang selama ini terus menerus kita bangun, kita rawat, dan kita kembangkan. Semoga Allah senantiasa memberikan berkat damai sejahtera dan perlindungan-Nya kepada kita semua.