JAKARTA, KILAS24.COM- Tiga alumni SMP Katolik Xaverius Putra, Kefamenanu, mencalonkan diri sebagai kontestan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Meski satu angkatan, namun di ranah politik, ketiganya siap berlaga.
Tiga alumni angkatan 1973 dari SMPK tersebut masing-masing, Drs David Djuandi, Drs Eusabius Binsasi, dan Agustinus Meol, SH.
Ditemui di markas Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Jakarta, ketiganya tampak bernostalgia. Seperti reuni, ketiganya berkisah tentang masa-masa sekolah di SMPK mereka.
“Saya dengan Pak David Djuandi satu kelas, di kelas 1-B. Sedangkan Pak Eusabius Binsasi di kelas 1-A,” ungkap Agustinus Meol, Selasa (11/2).
Agus mengisahkan, dirinya hanya satu tahun saja di SMPK Xaverius Putra, karena ikut orangtuanya ke Bandung. Kembali dari Bandung, Agus berjumpa lagi dengan David Djuandi di SMA Pelita Karya. Sedangkan Eusabius Binsasi memilih masuk SMA Katolik Seminari Lalian, di Atambua.
Menariknya, di Pilkada TTU 2020 ini, David Djuandi dan Eusabius Binsasi berpasangan satu paket. David memilih sebagai bakal calon bupati (bacabup) sedangkan temannya semasa SMP, Eusabius Binsasi, bersedia menjadi bakal calon wakil bupati (bacawabup).
Kisah nostalgia itu bakal menjadi momentum persaingan dalam kontestasi di antara ketiga sahabat tersebut. Betapa tidak, Agus Meol berpasangan dengan Yosef Falentinus Kebo. Seperti Eusabius, Agustinus Meol juga siap mendampingi Yosef Falentinus Kebo sebagai bacawabup.
Menurut David Djuandi, awalnya tidak menyangka bakal berpasangan dengan kolega satu sekolah. Hal ini lantaran Eusabius juga mendaftarkan diri sebagai bacabup di beberapa partai politik.
“Saya pun demikian. Kami baru bertemu dan sepakat bergandengan, baru satu bulan yang lalu,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU, era Bupati Gabriel Manek ini mengaku, dirinya dan Eusabius Binsasi sama-sama non-partai politik. Lantaran itu mereka pun terus berjuang sambil bermanuver membangun komunikasi dengan sejumlah pengurus partai politik.
“Kami terus berusaha dan mengikuti mekanisme partai,” tandasnya.
Hingga saat ini David mengaku telah mendekati partai Golkar dan PKB. Sementara Eusabius Binsasi membangun komunikasi dengan petinggi Partai Gerindra.
Hanya saja, pensiunan ASN ini tidak menjelaskan secara detil siapa petinggi Gerindra yang didekati.
Untuk maju sebagai calon bupati dan calon bupati, minimal harus mengoleksi sedikitnya enam kursi partai politik yang memiliki wakilnya di parlemen setempat. Dengan komposisi ini, figur-figur yang bertarung harus kuat membangun lobi politik hingga ke tingkat pusat.
Reporter : Yosef Naiobe