JAKARTA,KILAS24.COM – Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo membatah telah mengusulkan dana pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar Rp 1 miliar.
Bantahan ini ia sampaikan menanggapi pemberitaan media terkait jumlah anggaran pensiun bagi ASN.
Mantan Mendagri ini mengaku yang dibicarakan dalam sebuah diskusi, terkait pengelolaan dana tabungan ASN dengan Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) Zudan Arif Fakhrullah serta PT Taspen.
Dikatakan dalam diskusi tersebut tidak membicarakan tentang usulan agar ASN mendapat dana pensiun Rp 1 milyar.
“Yang dibahas sebetulnya adalah pengelolaan iuran bulanan yang dikelola PT Taspen bagi ASN sejak awal karir sampai akhir masa kerja ASN,” ujar Tjahyo Kumolo, di Kantor Kemen Pan- RB, Selasa, 18 Januari 2020.
Baca Juga: Menteri PANRB: ASN & Siswa Sekolah Kedinasan Dilarang Mudik, Ada Sanksinya
Tjahjo pun berharap, iuran tabungan ASN itu dikelola dengan baik oleh PT Taspen, sehingga nantinya ASN bisa mendapatkan hasil tabungannya dengan jumlah yang signifikan.
“Syukur-syukur ASN yang pensiun dapat kompensasi tabungan pensiunannya bisa mencapai Rp 1 milyar, yang merupakan hasil dari iuran tabungan pegawai yang saat ini baru mencapai puluhan juta rupiah,” jelasnya.
Menurutnya pengelolaan keuangan PT Taspen saat ini dinilai dalam kondisi sehat. Dengan kondisi seperti ini Tjahjo berharap pengelolaan iuran ASN bisa dilakukan dengan baik sehingga nantinya ASN bisa memperoleh jumlah tabungan secara maksimal saat pensiun kelak.
Sebagai Menteri PANRB, Tjahjo Kumolo dalam menjabarkan visi misi Presiden Joko Widodo yang berkaitan reformasi birokrasi, tak sekedar memikirkan penyederhanaan birokrasi namun juga memikirkan kesejahteraan ASN, termasuk tunjangan serta tabungan ASN kelak saat pensiun.
“ASN yang dari awal kerja sampai akhir masa kerja dengan bekerja secara maksimal dan dengan iuran bulanan yang diperhitungkan yang dikelola oleh Taspen, sehingga ASN mendapatkan dana tabungan pegawai yang diberikan Taspen secara maksimal syukur bisa mencapai Rp 1 milyar,” ujarnya.
Reporter : Dedy Mulyadi