JAKARTA, KILAS24.COM — Pemerintah menyebutkan realisasi dana bantuan sosial (bansos) pada klaster perlindungan sosial (Perlinsos) mencapai 91,6 persen pada 2021. Total bansos yang dicairkan pada 2021 senilai Rp171,0 triliun.
Realisasi bansos 2021 pada klaster Perlinsos itu termasuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Realisasi sementara program PEN 2021 mencapai Rp658,6 triliun atau 88,4 persen dari Pagu Rp744,77 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan selama 2 tahun terakhir anggaran Program PC-PEN terbukti bisa menjadi buffer pemulihan ekonomi nasional, termasuk menjaga koefisien Rasio Gini, dan menurunkan tingkat pengangguran dengan menambah penciptaan lapangan kerja.
Baca Juga: BSU Berlanjut Tahun 2022? Ini Kata Kemnaker
“Sehingga kita berharap pertumbuhan ekonomi di kuartal 4 tahun 2021 bisa dijaga di level 4,5 persen -5 persen, dengan keseluruhan tahun 2021 sebesar 3,7 persen -4 persen (yoy). Memasuki 2022 ini, kita akan bisa mendorong front loading anggaran di awal tahun,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/1/2022).
Airlangga menjelaskan realisasi dana PEN itu digunakan untuk beberapa klaster berikut.
- Kesehatan sebesar Rp198,5 triliun atau 92,3 persen dari pagu Rp215,0 triliun.
- Perlindungan Sosial sebesar Rp171,0 triliun atau 91,6 persen dari pagu Rp186,6 triliun.
- Program Prioritas sebesar Rp105,4 triliun atau 89,3 persen dari Pagu Rp117,9 triliun.
- Insentif Usaha sebesar Rp67,7 triliun atau 107,7 persen dari Pagu Rp62,8 triliun.
- Dukungan UMKM dan Korporasi sebear Rp116,2 triliun atau 71,5 persen dari Pagu Rp162,4 triliun.
Adapun yang termasuk dalam perlindungan sosial adalah bansos PKH, bansos sembako, bansos BLT Desa dan Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Simak Juga: Anggaran PEN 2022 Menciut, Dana Bansos PKH, BSU dan lainnya Berkurang?
Airlangga melanjutkan pemerintah juga terus mempercepat program vaksinasi Covid-19. Laju rata-rata vaksinasi dalam seminggu terakhir meningkat sejak vaksinasi anak dimulai dengan rata-rata 1.519.457 dosis per hari.
Vaksinasi anak (6-11 tahun) memang menambah laju vaksinasi harian lebih dari 215.000 dosis sejak dimulai, dan sampai saat ini total sebanyak 3.871.152 dosis telah disuntikan untuk anak usia 6-11 tahun.
Laju wilayah luar Jawa Bali meningkat dan menyumbang 50,3 persen dari laju rata-rata harian nasional.
“Pemerintah sedang mempersiapkan Program Vaksin Booster atau Dosis ke-3, dan sedang menyelesaikan Perpres dan Permenkes/Kepmenkes (KMK). Ini akan segera dimulai pada 12 Januari 2022 nanti,” katanya.