MALANG, KILAS24.COM– Nasib Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang batal berangkat ke luar negeri (LN) mendapat bantuan sembako dari Bupati Malang, HM Sanusi. Bantuan berupa 10 kilogram beras kepada 23 CPMI dampak pandemi covid-19, di Kecamatan Turen, Rabu (13/5).
Bupati HM Sanusi MM mengataka pembagian sembako ini diharapkan mampu membantu para CPMI yang terdampak sebelum mereka diberangkatkan ke negara tujuan.
“Bukan gagal berangkat ya tapi tertunda keberangkatannya,” kata Sanusi.
Orang nomor satu di Kabupaten Malang itu juga mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakan social distancing sesuai protokol kesehatan Covid-19 setiap selesai melaksanakan aktivitas di luar rumah.
“Yang penting sering cuci tangan, pakai masker dan laksanakan social distancing. Untuk pekerjaan sebelum berangkat ke negara tujuan, lakukan saja apapun yang bisa dilakukan,” pungkasnya.
Salah satu penerima bantuan, Sunarti, 33 warga setempat mengaku bersyukur bisa mendapat bantuan beras dari pemerintah. Ibu dua anak ini rencananya akan berangkat ke Hongkong
“Saya sudah mendaftar berangkat ke Hongkong sejak Januari 2020. Namun karena pandemic ini jadi tidak bisa berangkat,” ujarnya.
Ia mengaku sejak pandemi covid-19, kondisi keuangan dalam rumah tangga semakin sulit. Apalagi suaminya juga kehilangan pekerjaan sebagai sopir bahan material.
“Suami saya tidak punya pekerjaan, sekarang jadi buruh harian. Kadang bekerja kadang tidak. Saya juga tidak bekeja,” kisah mantan cleaning service ini.
Kadisnaker, Drs Yoyok Wardoyo MM juga memberikan motivasi kepada para CPMI yang tertunda keberangkatannya. Dia berharap para CPMI tetap semangat dan optimis.
Bantuan serupa datang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki).
Ketua Umum, DPP Aspataki, Saiful Mashud menjelaskan, di Kabupaten Malang, CPMI berjumlah 668 orang. Mereka terpaksa tertunda keberangakatannya karena pandemic Covid-19.
Dikatakan 200 orang dari Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga pelatihan lainnya turut terpukul karena dampak virus ini
“Hari ini diberikan bantuan secara simbolis kepada 20 orang. Diantaranya ada Pekerja Migran Indonesia dan instruktur BLK yang turut dirumahkan,” kata Saiful.
Dia berharap dengan bantuan dari pemerintah ini dapat membantu para CPMI dan instruktur BLK yang keberangkatannya tertunda.
Di samping itu, Saiful berharap semua warga mematuhi aturan pemerintah, seperti adanya PSBB.
“Saya berharap semua warga mematuhi aturan pemerintah sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran,” tegasnya.
Humas Disnaker : Tika