KILAS24.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Regional
  • Keuangan
  • Hukrim
  • Sosbud
  • Opini
  • Sosok

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Syukurlah, KJP Plus April 2023 Kemungkinan Cair Tanggal Ini, Ini Cara Cek Saldo KJP Plus di JakOne Tanpa harus ke ATM

March 26, 2023

Bansos DKI Jakarta: KAJ, KLJ, dan KPDJ 2023 Kapan Cair? Ini Informasi Resmi dari Dinsos DKI Jakarta

March 26, 2023

Info Terbaru Cek Bansos Ramadan 2023 Kapan Cair, Ini Kata Mensos Risma

March 23, 2023
Facebook Twitter Instagram
  • Regional
  • Nasional
  • Keuangan
  • Sastra
  • Sosok
Facebook Twitter Instagram
KILAS24.comKILAS24.com
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Regional
  • Keuangan
  • Hukrim
  • Sosbud
  • Opini
  • Sosok
KILAS24.com
Home»Regional»Wah, Pembudidaya Nila Ini Raup Rp15 Juta Per Kolam
Regional

Wah, Pembudidaya Nila Ini Raup Rp15 Juta Per Kolam

Fritz SipiBy Fritz SipiMarch 20, 2021Updated:October 18, 2021No Comments4 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email LinkedIn Tumblr
Bibit ikan Nila/Istimewa
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, Kilas24.com–Budidaya ikan Nila membuat Susanto, pembudidaya asal Sleman, DIY bisa mengantongi Rp15 juta per kolam. Nila dipilih karena memiliki risiko kematian yang sangat kecil dan tidak membutuhkan banyak pekerja.

Susanto mengatakan pilihan membudidayakan ikan air tawar tersebut karena perawatannya yang praktis dan punya nilai jual tinggi. Ikan nila termasuk mudah untuk dibudidayakan sebab risiko kematiannya kecil. Selain itu, pengelolaan kolam-kolam budidaya nila tidak membutuhkan banyak pekerja, sehingga bisa dilakoni secara mandiri.

“Tertarik budidaya nila karena praktis. Kemudian risikonya tidak terlalu besar, tenaganya juga enggak begitu banyak. Itu poin utama dari budidaya ikan disini. Ikan nila paling gampang untuk dibudidayakan karena risiko kematiannya kecil,” ujar Susanto.

Susanto menekuni budidaya nila sejak 1998 bersama tujuh rekannya yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Mina Taruna Garongan. Lantaran fokus dan tak kenal menyerah, usaha mereka berhasil berkembang. Kolam yang tadinya hanya delapan menjelma menjadi 104 titik. Begitupun dengan anggota kelompok budidaya bertambah menjadi 29 orang.

Untung yang didapat menjadi pembudidaya terbilang tinggi. Dari setiap panen, Susanto bisa mengantongi Rp15 juta per kolam. Sedangkan anggota kelompok di rentang Rp5 juta sampai Rp8 juta.

Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, kata Susanto, sempat mempengaruhi usaha nila konsumsi yang dilakoni. Ancaman naiknya harga pakan hingga hasil panen yang tak terserap, sempat membuatnya khawatir. Namun, kekhawatiran itu berangsur-angsur hilang seiring permintaan yang terus datang dan harga pakan yang ternyata stabil.

“Ikan nila produksi kami sudah dipasarkan di berbagai tempat, baik secara eceran maupun skala besar. Pasarnya meliputi berbagai daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah,” katanya.

Inovasi dan teknologi diakuinya sebagai unsur yang tidak bisa dipisahkan untuk memperoleh hasil panen yang maksimal dan bermutu. Berbekal pengalaman berimprovisasi, akhirnya Susanto menemukan sistem penggunaan kincir untuk meningkatkan produksi nilanya. Teknologi kincir itu dinamai “sibudidikucir”.

“Saya banyak dibantu oleh pemerintah seperti pembinaan, pendampingan, dan berbagai bentuk bantuan seperti kincir, bantuan induk, dan pelatihan. Saya berharap dukungan ini terus berlanjut,” pungkasnya.

Pengembangan perikanan budidaya dalam negeri memang tengah digenjot pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut potensi lahan budidaya di Indonesia masih sangat luas, baik untuk komoditas air tawar, payau, juga laut.

Tren konsumsi hasil perikanan juga meningkat dari tahun ke tahun sehingga sub sektor ini menjanjikan nilai ekonomi yang tinggi.

KKP memiliki sejumlah program seperti pembangunan kampung-kampung budidaya, seperti Kampung Lele, Udang, Patin, hingga Kampung Kerapu yang prosesnya akan melibatkan elemen masyarakat dan pemerintah daerah.

Ada juga program Millenial Shrimp Farm (MSF) atau tambak udang milenial yang pengelolaannya sebagian besar menggunakan teknologi.

MSF sangat cocok untuk anak muda yang ingin berwirausaha. “Kita ajak mahasiswa, anak-anak muda kita jadi pengusaha muda di sektor kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Ternggono belum lama ini.

Untuk mendorong anak muda menjadi pelaku usaha, KKP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) menerapkan strategi pendidikan dengan melaksanakan program kewirausahaan yang terstruktur dari semester awal sampai akhir di seluruh satuan pendidikan di bawah naungan KKP.

Terbaru, KKP meresmikan Pusat Inkubasi Bisnis (Business Incubation Center) di Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) untuk memperkuat program kewirausahaan yang ada.

Program kewirausahaan ini bertujuan memberi bekal kepada peserta didik agar dapat memahami konsep kewirausahaan, memiliki karakter wirausaha, mampu memanfaatkan peluang, dan mendapatkan pengalaman langsung berwirausaha, serta terbentuknya lingkungan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.

Sudah banyak hasil dari program kewirausahaan yang digagas BRSDM KKP. Belum lama ini, peserta didik melakukan panen 3 ton udang vaname di Tambak Budidaya Udang Skala Mini Empang Plastik (Busmetik) Politeknik AUP Kampus Serang dengan masa pemeliharaan 100 hari.

Berdasarkan data nilai produksi perikanan budidaya tahun 2018, nila lebih dari Rp21 triliun; lele mencapai Rp17 triliun; kerapu sekitar Rp851 miliar; dan udang vaname mencapai Rp41 triliun. Angka tersebut baru dihitung dari 10 sentra produksi masing-masing komoditas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Pinterest LinkedIn Tumblr Email

Berita Terkait

Add A Comment

Leave A Reply Cancel Reply



BERITA TERBARU

Syukurlah, KJP Plus April 2023 Kemungkinan Cair Tanggal Ini, Ini Cara Cek Saldo KJP Plus di JakOne Tanpa harus ke ATM

March 26, 2023

Bansos DKI Jakarta: KAJ, KLJ, dan KPDJ 2023 Kapan Cair? Ini Informasi Resmi dari Dinsos DKI Jakarta

March 26, 2023

Info Terbaru Cek Bansos Ramadan 2023 Kapan Cair, Ini Kata Mensos Risma

March 23, 2023

Bantuan KLJ Cair Maret 2023? Dinas Sosial Minta Penerima Kartu Lansia Jakarta Bersabar

March 23, 2023

Bansos Pangan Ramadan 2023 Kapan Cair, Mensos Risma Beri Jawaban Ini

March 22, 2023

Info 5 Bansos Cair Maret-April 2023, Ada Bantuan PKH, PIP Kemdikbud Hingga Kartu Prakerja, Cek di Link Ini

March 22, 2023

Inilah Alasan Peserta Kartu Prakerja Gagal Dapat Insentif Rp4,2 Juta

March 22, 2023

Resmi, Pemerintah Tetapkan Ramadan Jatuh 23 Maret 2023

March 22, 2023
TERPOPULER

BLT BBM Tahap 1 Tahun 2022 Rp600 Ribu Cair di Kantor Pos, Ini Daftar Nama Penerimanya

By Lowa Andi

Lima Saksi Dihadirkan Dalam Perkara Pengrusakan Pagar

By Yosef

Penggabungan Kemenristek ke Kemendikbud Dinilai Tidak Efektif

By Admin

Pelaku Usaha Minyak Balur Kutus – Kutus Santuni Anak Yatim

By Yosef
Facebook Twitter Instagram Pinterest Vimeo YouTube
  • Redaksi
  • Tentang
  • Kontak
  • Cookie Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy
© 2023 Kilas24.com - Berita Terkini Hari INi

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.