KILAS24.COM- Sebuah lagu Natal dengan judul ” Yesus Sudah Lahir” menjadi lagu favorit misa Natal dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pada Hari Raya Natal 2023.
Lagu yang diciptakan Sang Komponis NTT, Sirilus Wali pada tanggal 21 Desember 2004 dengan gaya Inkulturasi Ja’i ini menjadi lagu yang banyak digemari umat Katolik se-nusantara, bahkan berbagai belahan dunia seperti di Malaysia, Brasil, Filipina dan juga Italia.
Lagu yang begitu pendek dan energik ini menjadi lagu kesukaan umat Katolik yang dinyanyikan pada saat misa malam Natal maupun selama masa Natal.
Baca Juga: Ledakan Meriam Bambu Tewaskan Bocah di Ngada, NTT
Lagu ini juga pernah dinyanyikan pada saat momentum Natal bersama di Jakarta utusan dari NTT. Sang Komponis NTT Sirilus Wali yang tak asing lagi bagi orang-orang Katolik NTT maupun Indonesia sangat kreatif menciptakan lagu-lagu misa liturgis, pop rohani maupun pop daerah dan nasional dengan ciri yang unik.
Sirilus Wali yang pernah menjuarai lomba cipta lagu se-NTT dan nasional tidak perlu diragukan atas karya-karyanya. Ketika dikonfirmasi, Sirlus Wali dengan rendah hati mengisahkan bahwa untuk lagu-lagu misa diciptakan atas inspirasi melalui pergumulan keseharian dalam doa dan meditasi pribadi dalam ruang kerjanya.
Seringkali pula inspirasi muncul setelah menerima permintaan orang-orang untuk sebuah misa khusus. Sirilus menambahkan, selain karena talenta yang dikaruniai Tuhan, kemampuan berkomposisi bertumbuh melalui guru-guru hebatnya seperti bapak Drs. Petrus Riki Tukan, Pater Daniel Kiti, SVD, Pater Anton Sigo Ama, SVD, dan Fr. Sarto BHK.
Baca Juga: Sekilas Asal Mula Orang Ngadha di Kabupaten Ngada, NTT
“Guru hebatnya sudah mengajarkan segudang ilmu musik dan ilmu komposisi. Sehingga gambaran karya-karya seni Sirilus sudah mencerminkan seorang seniman sejati, bukan kaleng-kalengan,” ujar putra Ndangakapa. Sebuah kampung yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Ende dan Nagekeo itu.
Memang, sebuah Karya Seni telah menjadi sebuah ukuran bagi seorang seniman. Baca, doa, serta pergaulannya yang tak terbatas dan lintas etnis, membuat Sirilus Wali seorang komponis yang terus melahirkan ide-ide seninya yang begitu kreatif.
Saat ini Sirilus Wali terus melayani permintaan untuk menciptakan mars dan himne berbagai sekolah-sekolah, instansi maupun perkumpulan etnis di kota Kupang maupun di luar Kupang, NTT. Ketika ditanya kapan bisa menghabiskan waktu untuk menciptakan sebuah lagu? Sirilus Wali menjawab, tergantung situasi dan kondisi lingkungan dan rumah.
Baca Juga: Air Terjun Padha Watu, Surga Kecil yang Tersembunyi di Ngada
“Jika situasi tenang dan kondusif bisa saja dalam sehari saya menghasilkan sebuah lagu. Jika terganggu bisa juga lama waktunya,” ujarnya dilansir dari eNBeIndonesia.com.
Dalam liburan Natal ini, Sirilus menghabiskan pesanan mars dan himne dari berbagai daerah. Seperti Papua, Ambon, Medan, Sumatra Barat, Flores, Kefa, Malaka, Atambua, So’e, Kupang dan Jakarta. Lalu, saat mana yang paling nyaman menciptakan lagu?
Sirilus menjawab sembari tersenyum, “saat gerimis hujan, tengah malam yang sunyi. Itu waktu yang enak untuk menulis lagu”. Sirilus Wali mengharapkan agar orang merasa puas ketika menyanyikan karya-karyanya.
“Dengan bernyanyi yang baik dan benar dapat mengobati hati dan jiwanya,” katanya lagi.