JAKARTA, KILAS24.COM – PAM JAYA secara resmi menjadi satu-satunya perusahaan umum daerah yang mengelola dan melayani air bersih di DKI Jakarta.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan per Kamis 2 Februari 2023, PAM Jaya mengambil alih 100 persen kegiatan dan pengoperasian air bersih.
“Hari ini (PAM JAYA) mengambil alih 100% kegiatan dan pengoperasian, untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terkait air bersih dan ketersediaannya,” ujarnya.
Heru menuturkan hal itu pada Coffee Morning Day 1 PAM Jaya di IPA Buaran, Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, pada Kamis (2/2). Hadir juga Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Untung Budiharto.
Baca Juga: Hore, KJP Plus Februari 2023 Cair Tanggal 1, Cek Rekening KJP Plus Anda
Pj Gubernur Heru menegaskan beberapa poin penting yang harus dicermati para pegawai di momen pergantian tersebut.
Pertama, dirinya ingin memastikan operasional harus berjalan, pelayanan tidak terganggu, dan peningkatan pelayanan air baku (terus berjalan).
“Terima kasih juga ke Pak Kapolda, Pak Pangdam, dan Pak Wali Kota yang telah menggiring proses ini sampai hari ini,” jelas Pj Gubernur Heru.
Pj Gubernur Heru juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada PAM JAYA atas segala upayanya untuk memastikan kelancaran proses transisi dan transformasi keterlibatan dua mitra swasta sebelumnya, PALYJA dan Aetra, dalam pengelolaan air bersih di Jakarta.
“Perlu diingat bahwa dengan berakhirnya keterlibatan mitra swasta bukan berarti memulai lagi dari nol. Tinggal meningkatkan pijakan yang sudah terbangun dan menyempurnakan dengan lebih baik,” katanya.
Baca Juga: Bantuan PIP Februari 2023 Masih Bisa Cair Hingga 15 Februari, Segera Lakukan Ini
Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin menjelaskan, selama satu tahun ke belakang, PAM JAYA telah melaksanakan proses transisi dan transformasi dengan tata kelola perusahaan yang baik, serta telah dilakukan berbagai pendampingan.
Artinya, lanjut Arief, proses tersebut menandakan bahwa kesiapan PAM JAYA hari ini didasarkan pada persiapan yang matang.
“Alhamdulillah, transfer knowledge-nya tanpa dibarengi adanya pemberhentian hubungan kerja di kedua mitra. Dan kami rekrut, sehingga secara otomatis transfer knowledge dan orangnya sudah ada. Itu salah satu terobosan enam bulan sebelumnya karena sudah disiapkan,” ujar Arief.
Selain itu, kata Arief, PAM JAYA juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
Apalagi, PAM JAYA menargetkan 100 persen cakupan pelayanan pada 2030, sebagai perwujudan pemberian kedaulatan air bagi seluruh warga Jakarta tanpa terkecuali.
Untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan, PAM JAYA membutuhkan tambahan suplai air sebesar 11.150 liter per detik serta pipa sepanjang 4.000 km.
Baca Juga: Info 5 Bansos Cair Februari 2023, Ada PKH, BPNT hingga PIP
“Peningkatan akses terhadap air minum perpipaan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6.1, yakni mencapai akses universal dan merata terhadap air minum yang aman serta terjangkau bagi semua,” tambah Arief.
Selain itu, operasional PAM JAYA juga telah berjalan lancar dengan sistem data terpadu. Meski demikian, penyempurnaan akan terus dilakukan, terutama secara proses digitalisasi.
“Kami akan segera lakukan pemutakhiran data dan pelanggan tidak perlu resah, karena memang semuanya tetap berjalan seperti biasa. Dan kami perkuat dengan layanan online yang nanti akan bisa lebih cepat lagi terlayani, terkait komplain, hambatan, dan sambungan baru,” lanjutnya.