JAKARTA, KILAS24.COM – Pemerintah memastikan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan dilanjutkan tahun 2022. Namun, alokasi dana PEN berkurang, sehingga dipastikan beberapa program bansos akan berkurang juga tahun depan.
Seperti diketahui, dalam PEN terdapat klaster perlindungan sosial (Perlinsos) yang berisikan sejumlah bansos seperti bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan PEN merupakan salah satu program prioritas tahun 2022.
Baca Juga: Ingat Hingga Akhir Tahun, Masih Ada Diskon Pajak Kendaan Bermotor dan Balik Nama di 8 Provinsi Ini
“Salah satunya adalah dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp225,23 triliun dalam bentuk dukungan UMKM dan Korporasi serta Insentif Usaha. Hingga 3 Desember 2021, anggaran Program PEN sudah terserap Rp513,17 triliun atau setara dengan 68,9 persen,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (9/12/2021).
Untuk tahun ini, jumlah pagu anggaran PEN senilai Rp744,77 triliun. Dengan pengurangan anggaran PEN bansos seperti BSU tahun 2022 belum ada kejelasan. Pasalnya, BSU merupakan insentif untuk pekerja yang terdampak Covid-19. Bansos lainnya yang disalurkan Kementerian Sosial kemungkinan masih berlanjut.
Sebelumnya, Airlangga menjelaskan realisasi PEN hingga 26 November 2021 mencapai Rp501,97 triliun atau 67,4 persen dari pagu Rp744,77 triliun, atau meningkat Rp91,99 triliun dari realisasi kuartal 3 tahun 2021 yang sebesar Rp409,98 triliun.
Artinya, untuk dana PEN terdapat Rp242,8 triliun yang berpotensi dicairkan hingga akhir tahun ini. Dengan waktu yang tersisa tinggal beberapa pekan lagi, pencairan diprediksi bakal dipercepat.
Simak Juga: Dekati Batas Akhir, BSU Kemnaker Cair Minggu Ini, Cek Rekening!
Jika dilihat per klaster, realisasinya sebagai berikut
- Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp136,80 triliun setara dengan 63,6 persen
- Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp141,37 triliun setara dengan 75,7 persen
- Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp77,99 triliun setara dengan 66,1 persen
- Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp82,29 triliun setara dengan 50,7 persen
- Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp63,52 triliun setara dengan 101 persen
Khusus untuk klaster perlindungan sosial (Perlinsos) di mana terdapat sejumlah bansos, realisasi pencairan baru menyentuh 75,7 persen atau senilai Rp141,37 triliun per 26 November 2021.
Baca Juga: Prakerja Gelombang 23 Dibuka, Ini Penjelaskan Airlangga
Airlangga menjelaskan realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp141,37 triliun, antara lain digunakan untuk:
- Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 97,8 persen atau Rp27,69 triliun dari pagu Rp28,31 triliun,
- Bansos Kartu Sembako sebesar 66,7 persen atau Rp33,30 triliun dari pagu Rp49,89 triliun,
- BLT Desa sebesar 67,3 persen atau Rp19,39 triliun dari pagu Rp28,80 triliun, dan
- Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 81,8 persen atau Rp7,19 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.